Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang dan tumbuh. Nahh maka dari itu hewan pun juga mempunyai ciri tersebut, namun ada yang sempurna dan tidak sempurna. Lalu apa Hubungannya dengan metamorfosis. Dibawah ini akan kita ulas sedikit mengenai metamorfosis khususnya pada kupu-kupu.
Metamorfosis Kupu-Kupu
Metamorfosis merupakan suatu proses pertumbuhan pada hewan yang melibatkan perubahan struktur fisik sejak menetas hingga tumbuh dewasa. Perubahan dari waktu ke waktu terlihat benar-benar sangat berbeda inilah dinamakan metamorfosis sempurna. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perubahan dan diferensiasi sel secara radikal. Bahkan antara satu tahapan pertumbuhan organisme tersebut bisa dikatakan seperti 2 organisme yang tidak saling punya hubungan.
Tidak semua hewan mengalami metamorfosis, hanya hewan tertentu, seperti katak, tunicata, crustacea, mollusca, echinodermata, dan beberapa hewan lain. Salah satu serangga yang mengalami metamorfosis adalah kupu-kupu. Kalian tentu sudah tahu hewan cantik ini, saking cantiknya orang biasanya ingin menangkap kupu-kupu untuk dijadikan peliharaan, karena rupanya yang cantik sangat enak dilihat.
Sebenarnya kalian tidak perlu menangkap kupu-kupu apabila ingin memeliharanya, cukup tanam banyak bunga, maka hewan-hewan cantik ini dengan sendirinya akan berkunjung ke kebun bunga kalian untuk mencari makanan.
Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai metamorfosis kupu-kupu dari tahap satu ke tahap berikutnya hingga bisa menjadi hewan yang memiliki bentuk indah.
Metamorfosis Sempurna Kupu-kupu
Apakah kalian sudah tahu jika ulat adalah penampakan kupu-kupu sebelum bermetamorfosis. Metamorfosis kupu-kupu sangat berbeda dengan metamorfosis yang dialami oleh hewan lainnya. Pada kupu-kupu prosesnya jauh lebih panjang, sehingga biasanya disebut dengan metamorfosis sempurna.
Metamorfosis kupu-kupu dimulai dari fase telur, ulat, kepompong, dan barulah terbentuk menjadi kupu-kupu yang menawan. Berikut ini beberapa penjelasan fase-fase metamorfosis sempurna kupu-kupu yang perlu kalian ketahui.
Fase telur
Pada daun mungkin kalian pernah melihat telur kupu-kupu, biasanya bentuknya bulat kecil-kecil dan berwarna putih. Kupu-kupu tidak bertelur di sembarang tempat, mereka memilih di daun yang mereka sukai. Setiap kupu-kupu memiliki daun pilihan mereka masing-masing, mereka akan bertelur di daun tersebut karena apabila telurnya nanti menetas bisa langsung mendapatkan makanan.
Selanjutnya, kupu-kupu biasanya akan meletakkan telurnya di bagian bawah atau ujung daun, hal itu dilakukan agar telur dapat terlindungi gangguan dari luar. Telur-telur tersebut biasanya akan bertahan antara 3 sampai 5 hari sebelum menetas, mereka menetas dengan cara membuat lubang-lubang kecil pada kulit telur hingga terbuka semuanya.
Fase larva (ulat)
Larva merupakan fase dimana kupu-kupu masih dalam bentuk ulat. Kebanyakan orang akan merasa tidak nyaman dan jijik dengan ulat. Tetapi orang biasanya tidak suka dengan ulat karena merusak tumbuhan. Ketika menjadi ulat, mereka memang pemakan daun tumbuhan.
Untuk proses pertumbuhan ulat membutuhkan banyak makanan, itulah mengapa terkadang mereka sampai merusak tanaman.
Pertumbuhan ular bisa dikatakan sangat cepat, bahkan terkadang ukuran tubuhnya melebihi kulitnya, sehingga mereka harus berganti kulit setelah itu. Berganti kulit ternyata memang tidak hanya dilakukan oleh ular saja, tetapi ulat pun juga berganti kulit.
Ulat bisa berganti kulit sebanyak 4 sampai 6 kali, Biasanya pergantian kulit pada ulat ini disebut molting. Setelah ukuran ulat maksimal, mereka akan mencari tempat berlindung agar bisa berubah menjadi kepompong.
Fase kepompong (Pupa)
Setelah berubah menjadi ulat dan telah berganti kulit, mereka akan mencari tempat dan daun yang cocok untuk membungkus diri. Biasanya kepompong berwarna hijau atau coklat, hal tersebut bertujuan untuk menyamarkan diri dari lingkungan sekitar. Ketika kita perhatikan dari luar, hewan ini seperti sedang bertapa dengan terbungkusnya diri mereka, tetapi di dalam sebenarnya sedang terjadi proses pembentukan diri menjadi kupu-kupu.
Kepompong ini apabila dipegang biasanya memiliki struktur kulit dan halus dan keras. Untuk lama pembentukannya sendiri biasanya tergantung dari jenis spesiesnya sendiri, tetapi rata-rata antara 7 sampai 20 hari. Setelah kurun waktu itu mereka akan lanjut ke fase imago.
Fase Kupu-kupu (Imago)
Setelah proses pembentukan diri telah sempurna, ulat tersebut akhirnya berubah menjadi kupu-kupu. Mereka memiliki sayap dan bentuk tubuh indah. Biasanya setelah keluar dari kepompong sayap kupu-kupu akan terlihat basah, lemah, kecil, kusut, dan terkadang juga masih ditempeli cangkang kepompong mereka.
cairan yang berada pada sayap kupu-kupu itu disebut Hemolympah. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa Hemolympah pada sayap kupu-kupu berfungsi untuk membantu memperbesar tubuh dan sayap pada kupu-kupu baru itu. Untuk membantu proses pertumbuhan agar lebih maksimal biasanya kupu-kupu baru masih harus merangkak mencari nektar bunga.
memeng begitulah, ketika sudah menjadi kupu-kupu jenis makanan organisme ini pun berubah. Ketika menjadi ulat mereka memakan daun, sedangkan ketika sudah menjadi kupu-kupu mereka memakan nektar atau madu, yang mereka dapatkan dari bunga-bunga di sekitar.
Perilaku Kupu-Kupu
Kupu-kupu merupakan hewan yang aktif di siang hari, sehingga akan sangat sulit untuk menemukan kupu-kupu pada malam hari. Setelah berubah menjadi kupu-kupu, Hewan ini bisa terbang, tetapi tidak seperti burung yang bisa terbang sangat tinggi, kupu-kupu bisa terbang namun cukup rendah hanya sekitar 2 -3 meter saja.
Kupu-kupu juga terbang untuk mencari makan secara terpisah, apabila kalian mungkin pernah melihatnya berkumpull, itu artinya mereka sedang mengalami fase reproduksi. Pada fase reproduksi ini kupu-kupu jantan akan membuahi kupu-kupu betina. Kupu-kupu betina yang akan bertelur untuk membentuk Bakal kupu-kupu baru. Kubu-kupu biasanya memulai fase kawin atau reproduksi setelah 5 atau 6 hari setelah keluar dari kepompong.
Jenis-Jenis Kupu-Kupu Dan Keteranganya
Diantara sekian banyak jenis kupu kupu kami akan menyebutkan 5 diantaranya yakni sebagai berikut:
- Â Milbert tortoiseshell butterfly
Milbert tortoiseshell butterfly memiliki lebar sayap 4,2 – 6,3 cm, dan berasal dari Amerika Utara dari Alaska selatan hingga ke Meksiko.
- The Zebra Swallowtail
Kupu kupu Zebra Swallowtail adalah kupu-kupu yang sayapnya berwarna hitam dan putih yang khas dan memiliki sayap panjang kebelakang layaknya ekor.
Untuk lebar sayapnya sekitar 5-7 cm. Sedangkan masa hidup kupu kupu Zebra Swallowtail sekitar 6 bulan di tahap dewasa.
Kupu kupu ini ditemukan di bagian timur Amerika Utara dari Kanada ke Florida, AS.
- Red Admiral
Red Admiral adalah kupu-kupu yang memiliki kemampuan terbang cepat dan jenis ini adalah kupu kupu migrasi yang umum ditemukan di daerah beriklim utara berawa-rawa di Asia, Eropa dan Amerika Utara.
- Monarch Butterfly
Monarch adalah kupu-kupu beracun yang memiliki lebar sayap 8,6 – 12,4 cm dan umum ditemukan di seluruh dunia.
Kupu kupu ini memakan tanaman milkweed pada tahap larva dan bertelur di pohon milkweed yang beracun.
- Ulysses Butterfly
Kupu-kupu cantik nan menawan ini yang khas dengan warna birunya membuat tampilan tersendiri. Ulysses Butterfly memiliki banyak nama, seperti misalnya Blue Mountain swallowtail, the Blue Emperor and the Mountain Blue butterfly.
Sekian ulasan mengenai metamporfosis pada kupu-kupu beserta penjelasan dan jenisnya. Semoga bisa membantu kalian dan bermanfaat..