Peluang berbisnis di masa sekarang ini sangat banyak sekali, salah satunya dengan bebisnis di sektor budidaya ikan hias. Ikan hias ini yaitu ikan koi, dikarenakan ikan jenis ikan ini sangat di gemari oleh banyak kalangan. Budidaya ikan koi ini juga sangat mudah, simak penjelasan berikut ini.
Cara Budidaya ternak Ikan Koi
Ikan koi merupakan jenis ikan mas atau karper dengan nama ilmiah Cyprinus carpio yang dihasilkan dari perkawinan silang berbagai macam ikan mas.
Budidaya Ikan Koi ini mulai dikenal masyarakat Indonesia secara luas, setelah melihat hobi dari orang- orang Jepang yang memeliharanya.
Tidak hanya memelihara saja, bahkan mereka pun sudah dapat menjadikannya sebagai peluang usaha dengan cara memasarkannya ke berbagai negara.
Hal unik lainnya yang melatar belakangi berkembangnya peluang usaha budidaya Ikan Koi tersebut adalah adanya kepercayaan masyarakat Jepang bahwa ikan hias ini akan mendatangkan keberuntungan bagi siapa saja yang memeliharanya.
Meskipun kualitas ikan koi lokal masih belum dapat menandingi kualitas dari import, namun nyatanya budidaya ternak ikan koi tersebut masih terus berkembang dengan pesat setiap tahunnya.
Jika Anda tertarik dengan peluang usaha yang dapat dihasilkan dari bisnis ikan hias ini, kami akan memberikan informasi lengkap tentang cara budidaya ikan koi secara lengkap.
Ini dia langkah mudah yang dapat Anda ikuti untuk membudidayakan ikan koi untuk pemula:
1. Pemilihan Indukan
Indukan merupakan hal yang paling penting dalam melakukan cara budidaya Ikan Koi. Sebagai tips disini iallah indukan Ikan Koi yang berkualitas akan menghasilkan keturunan yang berkualitas juga.
Permasalahannya disini yaitu untuk mendapatkan indukan Ikan Koi dengan kualitas baik bukan suatu hal yang mudah.
Jika Anda kesulitan untuk mengawinkannya sendiri, Anda dapat meminjam Ikan Koi milik orang lain yang memiliki kualitas unggul dengan Ikan Koi yang Anda miliki. Kerjasama tersebut akan membuat kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan bersama.
Dari sisi pemburu ikan akan diuntungkan karena ikannya berhasil dikawinkan dengan ikan unggulan, sedangkan dari sisi para peternak akan diuntungkan karena akan mendapatkan indukan ikan yang berkualitas baik.
Tips memilih indukan ikan koi yang sehat dan yang tidak sehat:
- Umur mencapai lebih dari 2 tahun.
- Memiliki warna kontras yang terang berkilau.
- Memiliki Gerakan yang gesit.
- Jenis ikan yang dipelihara memiliki tipe yang sama jenisnya.
- Mempunyai bentuk tubuh yang ideal dengan memiliki lekukan.
- Memiliki gaya berenang yang tenang dan seimbang (tidak lambat dan tidak cepat)
- Indukan jantan dan betina telah siap dalam kematangannya untuk dikawinkan
Hal yang perlu dicatat yaitu indukan betina dan jantan sebaiknya dipelihara pada kolam yang berbeda.
Maksud dari pemisahan ini yaitu agar saat tiba waktunya kawin, indukan ikan tidak perlu mengalami proses puasa untuk siap dikawinkan kembali.
2. Mengetahui Ikan Jantan dan Betina
Cara untuk mengetahui ikan jantan dan ikan betina adalah:
- Dengan melihat bentuk fisiknya. Ikan jantan mempunyai tubuh yang ramping ketika dilihat dari atas punggungnya. Sedangkan ikan betina memiliki bentuk perut yang lebih besar dilihat dari punggung atas.
- Cara selanjutnya dengan cara merasakan tekstur sirip ikan. Koi jantan memilik tekstur sirip yang kasar dan berpasir. Sedangkan koi betina memiliki tekstur sirip yang lebih halus dan lembut.
- Cara lain berikutnya yaitu dengan menekan bagian bawah anus ikan. Koi jantan akan mengeluarkan sperma berwarna putih dan kental saat ditekan. Sedangkan koi betina akan mengeluarkan kotoran berwarna kuning dengan tekstur yang kasar saat di tekan.
- Cara yang ke-empat dengan cara meraba pipi dari ikan. Koi jantan memiliki tekstur kasar pada pipinya, dan koi betina memiliki pipi dengan tekstur yang lebih halus. Pengecekan pipi ini dapat dilakukan saat Ikan Koi berusia 7-8 bulan.
- Tekstur koi jantan cenderung lebih kasar, terutama di bagian sisi kepala. Sedangkan tekstur dari koi betina mempunyai tekstur yang lebih lembut.
Petarung dengan sesama jantan lainnya untuk mendominasi lokasi kekuasaannya, atau saat bertarung untuk mendapatkan sang betina.
3. Menyiapkan Kolam
Ada berbagai jenis kolam ikan yang dapat digunakan sebagai cara budidaya Ikan Koi ini. Seperti kolam tanah, kolam terpal, kolam beton, kolam plesteran dan di aquarium.
Karena proses perawatannya yang tergolong mudah untuk dilakukan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal ikuti tips berikut ini:
- Sebaiknya Anda menggunakan kolam plesteran dengan lokasi yang cukup mendapatkan cahaya dari sinar matahari.
- Memiliki saluran air yang terjaga kelancaran distribusi airnya.
- Pada saluran air dipasangkan saringan halus untuk melindungi anakan Ikan Koi tidak ikut hanyut bersama dengan air yang mengalir keluar.
- Sebaiknya kolam air yang dianjurkan memiliki ukuran sekitar 3 – 6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.
- Kolam yang sudah dibangun biarkan dahulu hingga benar-benar kering selama beberapa hari sebelum diisi air, agar kolam terhindar dari bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam semen.
- Setelah kolam kering dapat dilanjutkan dengan pengisian air. Sebaiknya air diendapkan dahulu selama 24 jam, sebelum mulai mengisinya dengan indukan ikan.
- Jangan lupa juga untuk mempersiapkan kakaban sebagai wadah untuk meletakan telur-telur ikan tersebut.
4. Proses Pemijahan
Pemijahan merupakan salah satu bentuk unit pengembangan dalam pengertian budidaya pada beragam jenis ikan.
Dalam proses pemijahan ada beberapa tips yang dapat diikuti sebelum tahapan pemijahan dilakukan :
- Untuk meminimalisir kegagalan, sebaiknya disediakan pejantan lebih dari satu, agar saat ada pejantan dalam kondisi yang tidak sehat dapat segera digantikan.
- Setelah seluruh persiapan dilakukan, saat yang tepat untuk memasukan induk betina ke dalam kolam pemijahan adalah sekitar jam 4 sore.
- Kemudian tunggu hingga 3 – 5 jam, barulah dapat dilanjutkan dengan proses memasukan induk jantan ke dalam kolam. Proses pemijahan tersebut sebaiknya dilakukan pada tengah malam.
Di dalam proses pemijahan Ikan Koi ini, dapat sembari dipelajari perilaku dari kedua jenis ikan yang berada di dalam kolam.
Akan terlihat perilaku ikan betina akan berkeliling kolam sedangkan ikan jantan akan mengikuti dari belakang, dengan sesekali menempelkan badannya pada betina.
Berikut adalah tips pada tahap pemijahan Ikan Koi yang dapat diikuti:
- Proses pertama, saat ikan betina mengeluarkan telur dan sang ikan jantan mengeluarkan sperma. Telur yang telah dibuahi akan menempel pada kakaban atau tanaman air di pagi hari saat perkawinan selesai.
- Setelah itu segera pisahkan kedua induk dari kolam pemijahan, agar telur-telur selamat dari kemungkinan dimangsa oleh induknya sendiri.
- Saat proses penetasan larva dilakukan, pastikan suhu air berada pada temperatur yang tepat. Karena apabila suhunya terlalu dingin, larva akan membutuhkan waktu lebih lama saat menetas. dan apabila suhunya terlalu panas, larva akan terlalu cepat menetas sehingga dapat membusuk.
- Telur akan menetas dalam waktu sekitar 48 jam. Setiap larva yang baru menetas akan mempunyai cadangan makanan untuk bertahan hidup setidaknya 3-5 hari. Sebaiknya tidak langsung memberi makan larva saat setelah menetas.
- Setelah 5 hari, larva dapat langsung diberikan makanan. Jenis makanan yang disarankan adalah makanan hidup seperti kutu air yang telah disaring.
- Saat Ikan Koi mencapai ukuran panjang hingga 1,5 cm, jenis makanannya dapat diganti menjadi cacing sutra.
5. Penetasan Larva Ikan
Proses penetasan telur sebaiknya dilakukan di kolam atau tempat khusus supaya dapat menetas dengan baik.
Pastikan telur ikan harus selalu dalam keadaan terendam air, dan volume air kolam harus dijaga temperaturnya dalam keadaan selalu stabil agar proses penetasan dapat berjalan optimal. Pada suhu air yang normal, telur dapat menetas sekitar 2 hingga 3 hari.
6. Perawatan Ikan Koi
Berikut adalah beberapa tips perawatan yang dapat diikuti:
- Persiapan kolam yang baik, dengan memastikan kolam dalam keadaan terbebas dari zat-zat kimia.
- Memilih induk ikan yang sehat dan sesuai dengan budget yang dimiliki.
- Saat memasukkan ikan kedalam kolam, pastikan jumlah ikan yang dimasukkan tidak terlalu penuh, sesuaikan dengan ukuran kolamnya. Hal tersebut untuk tetap menjaga agar proses tumbuhnya tetap dalam keadaan baik, dan tidak mudah terserang penyakit.
- Jumlah makanan yang diberikan jangan berlebihan dan pilih makanan yang berkualitas baik sesuai dengan budget. Karena untuk makanan koi yang baik biasanya memiliki harga yang relatif mahal karena harus diimpor dari Jepang.
Dan sebaiknya memberikan makanan sesuai porsi yang disarankan. Memberikan makanan secara berlebihan akan membuat kolam cepat keruh.
- Kualitas air hendaknya dijaga selalu dalam keadaan stabil dan selalu dalam keadaan bersih, dengan suhu yang selalu stabil. Kualitas air kolam dapat selalu dijaga dengan cara membuat sistem filter yang baik. Selain itu,lakukan penggantian air sebanyak 10% maksimum dalam 1 minggu sekali, atau jika diperlukan dapat juga dilakukan dengan lebih sering.
- Jika ingin menambah ikan baru, sebaiknya dikarantina terlebih dahulu, untuk memastikan ikan baru tidak membawa penyakit.
- Perhatikan juga perilaku ikan secara lebih sering jika ada ikan yang sakit. Jika ditemukan adanya ikan yang sakit dapat segera dikarantina dan diobati. Jika ikan kekurangan oksigen yang menunjukkan perilaku selalu mengambang di permukaan air sambil membuka mulutnya, segera tambahkan aerator untuk mencegahnya dari kematian.
7. Pembesaran Ikan
Selanjutnya adalah pembahasan tentang cara teknik pembesaran Ikan Koi dengan cara yang dapat Anda coba untuk praktekan.
Wadah tempat pemeliharaan
- Tempat hidup Ikan Koi secara alami yaitu hidup di air deras, sehingga akan selalu membutuhkan air jernih yang mempunyai kadar oksigen tinggi agar dapat hidup.
- Kolam merupakan tempat pemeliharaan yang terbaik untuk melakukan budidaya Ikan Koi, karena lokasinya yang dapat selalu diatur agar mendapatkan posisi yang dapat terkena sinar matahari tidak langsung.
- Cahaya alami tidak langsung dari matahari tersebut sangat dibutuhkan Ikan Koi, untuk dapat merangsang pewarnaan tubuhnya. Dan cahaya matahari tidak langsung pun bertujuan untuk menjaga agar temperatur kolam tidak mudah menjadi panas.
- Ikan dengan ukuran kecil dapat ditempatkan di akuarium, walaupun ini tidak dapat dijadikan sebagai habitat yang bersifat permanen. Perilaku dari ikan ini apabila dipelihara dalam. kelompok sejenisnya, dia akan menyesuaikan untuk tidak mengganggu ikan yang berukuran sama, tetapi tetap akan memakan ikan yang lebih kecil.
Pengelolaan kualitas air
Kualitas air yang dibutuhkan untuk dapat mendukung perkembangan budidaya Ikan Koi secara optimum adalah sebagai berikut:
- Suhu air yang dibutuhkan harus selalu berada di kisaran temperatur dengan ketentuan suhu 24-26 C, PH 7,2-7,4 (agak basa), oksigen minimal 3-5 ppm, CO2 max 10 ppm, nitric max 0,2.
- Air yang digunakan dalam kolam harus mengandung klorin dan sudah disaring serta diendapkan selama 24 jam.
- Air yang digunakan dalam proses pemijahan dan penetasan telur sebaiknya juga memiliki kandungan oksigen dan suhu yang stabil.
- Untuk menjamin tersedianya oksigen dalam jumlah yang cukup, dapat menggunakan aerator.
- Air yang digunakan pada wadah pemijah harus memiliki suhu yang sama air yang terdapat di kolam, dengan tingkat perbedaan (fluktuasi) kurang 5°C.
8. Pemijahan Ikan Koi
Pemijahan merupakan suatu proses pembuahan sel telur ikan betina oleh sel sperma ikan jantan, dengan tujuan agar mendapatkan bibit ikan yang unggul. Proses pemijahan merupakan faktor penting pada cara budidaya Ikan Koi.
Secara alami, Ikan Koi mampu melakukan pembuahan dengan sendirinya, namun akan ada risiko kegagalan yang cukup besar.
Agar pemijahan ini dapat berhasil dengan lebih efektif,dalam prosesnya tetap harus dibantu oleh tangan manusia. Proses dan tips Teknik cara pemijahan:
Persiapan penyediaan Kolam Pemijahan
- Sebelum melakukan proses pemijahan, siapkan kolam terlebih dahulu secara terpisah dengan kolam yang lain, agar dapat prosesnya dapat berjalan dengan baik.
- Siapkan kolam dengan ukuran sekitar 4×6 meter dengan kedalaman sekitar 0,5 meter. Pastikan posisi kolam dapat terkena sinar matahari Sebagian, tidak bising dan tidak dapat dijangkau oleh hewan lainnya.
- Sebelum mulai digunakan, sebaiknya kolam dapat dikeringkan dan dijemur terlebih dahulu. Pasang saringan atau filter pada tempat pintu masuknya air agar telur ikan tidak hanyut.
- Pastikan untuk membuat air pada kolam pemijahan dalam kondisi terus mengalir secara terus menerus tanpa berhenti. Hal ini merupakan cara yang cukup efektif untuk dapat merangsang Ikan Koi melakukan pembuahan.
Proses Berjalannya Pemijahan
- Ciri fisik ikan sudah mulai melakukan proses pemijahan adalah saat induk betina mulai berenang mengelilingi kolam dan diikuti oleh induk jantan, dengan selalu berusaha untuk menempelkan tubuhnya pada si betina.
- Gerakan mengelilingi kolam tersebut secara bertahap lama kelamaan akan berjalan semakin cepat, hingga pada puncaknya ikan betina akan mengeluarkan telurnya. Bersamaan setelahnya, ikan jantan akan mengeluarkan spermanya hingga terjadi proses pembuahan.
- Proses pemijahan ini akan selesai pada pagi hari. Saat proses tersebut selesai, sebaiknya kedua induk ikan tersebut segera dikeluarkan dari kolam, untuk mencegah agar tidak memangsa telur-telur tersebut
- Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mencegah agar telur-telur tersebut tidak terkontaminasi oleh jamur. Caranya adalah dengan merendam telur-telur tersebut ke dalam larutan Methylene Blue dengan dosis 2 gram per 35 liter air, selama 15 menit.
9. Masa Panen
Cara-cara dan tips yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil yang optimal pada proses masa panen adalah sebagai berikut:
- Panen larva sebaiknya dilakukan saat umurnya mencapai 30 hari. Saat dilakukan panen, sekaligus lakukan juga penyortirannya penyortiran.
- Proses pemanenan dilakukan dengan cara mengurangi air dalam wadah pemeliharaan, dan menangkap larvanya dengan menggunakan serok.
- Penyortiran anak ikan dapat dimulai setelah ikan berumur 6 minggu atau berukuran panjang 2,5 cm. Cara seleksinya dengan pengelompokkan ikan berdasarkan ukuran dan jenisnya masing-masing. Ada beberapa ekor Ikan Koi yang dapat tumbuh terlalu besar, dan sebagian lagi berukuran lebih kecil. Penyeleksian ini dapat membantu Koi yang tumbuhnya kecil bisa tumbuh kembali normal.
- Proses penyeleksian dapat dilakukan sebanyak 3—4 kali. Seleksi pertama dilakukan saat umur 15 hari, seleksi kedua saat umur 50 hari, dan seleksi ketiga saat umur tiga bulan. Benih yang cacat ditandai dengan warna untuk dapat diidentifikasi.
10. Pemasaran
Dalam proses pemasaran, cara menjual Ikan Koi dapat dilakukan melalui dua pilihan, yaitu dengan melalui sistem online dan melalui sistem offline.
Adapun proses ketentuannya dapat disimak pada ulasan berikut:
- Pemasaran secara online, dapat ditawarkan melalui beberapa platform seperti media sosial, marketplace, ataupun website pribadi.
- Pemasaran offline, dengan cara menjual ke toko hewan atau ke pasar ikan hias. Selain itu, juga dapat membuka tempat sendiri, dan mengundang customer untuk datang dan membeli langsung.
- Pemasaran dengan mengikuti pameran Ikan Koi secara berkala. Di Indonesia, pameran ini sudah cukup sering diselenggarakan.
- Untuk pemasaran dalam partai besar dapat menggunakan kendaraan sendiri. Sedangkan untuk pemasaran dalam partai kecil atau retail, dapat menggunakan jasa pengiriman/ekspedisi.
Dengan terbukanya peluang usaha Ikan Koi, menjadikan banyak orang yang tertarik untuk mencoba peruntungan menjadi sukses dan meraup keuntungan yang lumayan besar melalui bisnis Ikan hias ini.
Selain ikan koi di jadikan sebagai ikan hias ada 50+ Jenis ikan hias air tawar dan ikan yang hidup di air tawar Serta Penjelasannya.