Contoh teks Drama-
Drama yang baik pasti menggunakan yang namanya teks, karena tanpa teks drama yang kita buat tidak akan tertata dan bisa jadi akan tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Teks drama adalah
teks drama adalah suatu teks cerita yang dipentaskan di atas panggung atau biasa disebut teater ataupun tidak dipentaskan di atas panggung seperti drama radio, televisi, dan film.
Drama secara luas dapat diartikan sebagai salah satu bentuk sastra yang isinya tentang suatu kehidupan yang disajikan atau dipertunjukkan dalam bentuk gerak.
Unsur-Unsur Teks Drama
Ada beberapa Unsur atau struktur dalam Teks drama. Apa saja? Yuk, simak penjelasan berikut.
- Alur yaitu berupa rangkaian cerita yang terjadi pada drama.
- Amanat, yaitu pesan yang terkandung dalam drama.
- Tokoh, yaitu pelaku yang memerankan seorang karakter dalam cerita. Penokohan adalah penggambaran watak setiap tokoh.
Ada 3 macam tokoh, protagonis yaitu tokoh yang menampilkan kebaikan, antagonis yaitu tokoh jahat atau tokoh penentang kebaikan, dan tritagonis yaitu tokoh pendukung protagonis.
- Tema, yaitu ide pokok cerita atau gagasan.
- Aneka sarana kesastraan dan kedramaan yang mendukung penampilan pelaku dalam suatu drama, contohnya tata panggung dan tata rias
Di bawah ini akan kami sajikan beberapa contoh teks drama singkat yang bisa membantu kalian untuk membuat drama.
Di bawah ini akan kami sajikan beberapa contoh teks drama singkat yang bisa membantu kalian untuk membuat drama.
Contoh Teks Drama Singkat
Sebelum kita memberi contoh teks drama. Alangkah baiknya saat kita mengetahui, apakah drama itu. Drama adalah sebuah karya sastra yang ditulis dalam bentuk percakapan, dialog, atau obrolan yang nantinya akan dipentaskan atau dipertunjukkan di depan banyak orang. Drama juga disebut teater.
Drama yang baik memiliki Unsur-Unsur di dalamnya, seperti :
a. Memiliki tema atau ide pokok atau sebuah gagasan yang digunakan dalam drama.
b. Memiliki alur
c. Tokoh
d. Watak
e. Latar atau setting
f. Amanat
Berikut adalah beberapa contoh teks drama singkat:
1. Contoh Teks Drama Eksposisi
Eksposisi adalah bagian awal dari sebuah naskah drama yang menunjukkan ruang, waktu, karakter, suasana hati, dan tingkat kenyataan drama tersebut. Ada beberapa contoh yang harus diperhatikan ketika menulis bagian eksposisi dalam drama, diantaranya adalah:
Suatu ketika disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian semester. Adi dan Banu duduk sebangku, Sita dan Dini duduk sebangku di depannya, sedangkan Budi duduk sendiri disamping Banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan adalah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan, Adi, Budi, Banu, Sita dan Dini.
Dialog
Bandi: “Din, aku minta jawaban soal nomor 8 dan 9!”
Andini: “A dan D”
Ita: “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban?
Bandi: “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum”
Adit: “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Ita: “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Budi, ia terlihat santai dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Bandi: “Bud,kamu sudah selesai?”
Budi: “Belum, tinggal 4 soal lagi”
Badi: “Aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!”
Budi: “Tidak Bisa Ban,”
Bandi: “Kenapa? Kita sahabat bud, kita harus kerjasama”
Andini: “Iya Bud, kita harus kerja sama”
Adit: “Iya, kamu kan yang paling pintar disini bud”
Budi: “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Ita: “Kenapa memang Bud? Hanya 5 soal saja!”
Budi: “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang dosa nya sama. Aku tidak mau mencotek karena dosa, begitu pula member contek ke kalian. Aku minta maaf”
Ita: “Tapi saat ini, sangat mendesak Bud”
Andini: “Iya Bud, bantu kami”
Budi: “tetap tidak bisa”
Adit: “yaudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri Bud, dan kami urus diri kami sendiri.” (marah dan kesal)
Bandi: “biarkan, kita lihat di buku saja”
Bandi lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya. Lalu Ita menanyakan hasilnya.
Ita: “Bagaimana Ban? Ada tidak?
Bandi: “ada, kalian dengar ya. 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C”
Karena suara Bandi yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru: “Kalian ini, mencontek terus. Keluar kalian”
Mereka berempat di hukum di lapangan untuk menghormati tiang bendera.
Bandi: “Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Andini: “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum”
Ita: “Seharusnya kita belajar ya”
Adit: “Iya, Budi benar”
Bandi: “Disaat seperti ini, baru kita menyadarinya yah!”
Ita: “Aku menyesal!”
Adit,Andini&Bandi: “Aku juga” bersama
Setelah itu Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka. Kemudian Budi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Andini: “kenapa bud? Kamu di hukum juga?”
Budi: “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga.
Kita sahabat kan? Aku ingin kita bersama”
Ita: “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Andini: “dan tidak kita ulangi lagi”
Adit: “Kita sahabat sejati”
Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa. Persahabatan akan mengalahkan segala keburukan.
2. Contoh Teks Drama Monolog
Drama monolog merupakan pertunjukan teater yang hanya dimainkan oleh 1 orang saja ataupun dialog bisa saat adegan. Drama monolog ini biasanya dimainkan dalam pertunjukan teater atau seni. Teks drama monolog dibuat sebagai bekal bagi pemainnya untuk membawakan peran dan mengungkapkan pesan yang ingin disampaikan kepada penonton.
Berikut ini adalah contoh drama monolog:
karya: NANO RIANTIARNO
Jangan! Jangan tinggalkan saya! Tolong! Tolong! Tolong! Nyalakan lampu, saya takut gelap! Saya takut sendirian! Tolong! Jangan tinggalkan saya! Cahaya, saya butuh cahaya! Saya butuh terang! Tolong…….cahaya…….cahaya.
Hee……….. Ya! Masih ada. Kukira sudah pergi bersama yang lain-lain. He, aku senang kau masih ada. Di depan situ menatapku. Temanku Cuma kamu sekarang. Di sini pengap. Keringat tak henti-hentinya menyembul dari pori-pori kulit. Aku khawatir kalau persediaan air dalam tubuhku habis, pasti bukan keringat lagi yang keluar tapi darah. Dan kalau darah sudah habis……..
3. Contoh Teks Drama Modern
Drama modern atau drama kontemporer merupakan jenis pertunjukan yang menunjukkan gambaran kehidupan saat ini dengan berbagai masalah yang muncul. Ada banyak sekali tema drama modern yang bisa dipentaskan. Berikut ini salah satu contoh naskah teks drama modern dengan tema komedi ringan.
Penjelasan Karakter
Roy: Pintar, cerdik, pandai berkilah, dan pembohong berat.
Pak Asep: Guru yang tegas dan emosional
Rena: Suka penasaran dan cerewet
Zainal: Tidak terlalu pintar dan menonjol di sekolah.
Ririn: Pintar, rajin, baik hati
Dialog
Di sebuah kelas SMA, hiduplah 4orang siswa yang sedang bahagia. Namun kondisi berubah ketika mereka mendapatkan kabar bahwa besok akan ujian.
Renas : Eh kalian udah belaja buat ulangan besok?
Robi : Belum
Zainal: Astaga, Innalillahi.
Renas : Apa? Kalau nilai ulangannnya jelek bisa dihukum.
Zainal: Paling-paling hukumannya juga cuma lari keliling lapangan bola 5 kali doang.
Renas : Bukan! Kali ini hukumannya serem, harus ikut pelajaran tambahan setiap pulang sekolah. Kamu sudah belajar Rin? (Melirik ke arah Ririn).
Ririn : Sudah dong, Ririn (sambil menunjuk-nunjuk bangga ke dirinya sendiri).
Singkat cerita, kemudian mereka bertaruh. Siapa yang nilai ujiannya paling besar, maka akan dianggap menang dan bisa memerintah orang yang kalah. Ririn berusaha keras untuk belajar, sedangkan Robi berjuang keras untuk membuat contekan di kertas kecil.
(Saat Ujian)
Pak Asep : Baik anak-anak, silahkan buka lembar soalnya sekarang!
Ririn : Bismillah.
Robi : Soal ini kan gampang sekali. Kalau gini kan gak akan ketahuan. (Sambil menempelkan kertas contekan di pungguh Pak Asep).
Pak Asep : Bapak keluar dulu, ingat jangan nyontek atau bertanya pada temannya ya. Dan satu lagi, jangan ribut. (keluar kelas).
Robi : Rencana B dimulai (menyilangkan kaki dan melihat kertas contekan di atas sepatunya).
Robi : Ah, bukan yang ini (bingung)
Robi : Ah yang ini nih! (sambil mengeluarkan kertas contekan dari dasi).
Robi : Selesai (sambil merebahkan diri di kursi, tersenyum puas sambil melirik teman-temannya yang lain belum selesai mengerjakan).
Akhirnya ulangan selesai, dan Pak Asep membagikan kertas hasil ujian kepada semua siswanya.
Pak Asep : Ini hasil ujian kalian (sambil membagikan kertas).
Ririn : Hore! Nilaiku 85 (tersenyum puas.
Zainal : Hahahaha, aku dapat 65. Lumayan ujian kemarin cuma 60.
Robi : Lhah Pak, kok nilai ujian saya cuma 50?
Pak Asep : Sebab soal nomor 11-20 di balik kertas gak kamu isi.
Robi : Apa? Masih ada soal lagi?
Ririn : Hahahaha, kamu kalah Roy! Dengan ini saya perintahkan kamu gak nyontek lagi waktu ujian! (sambil menunjuk-nunjuk Roy dengan tertawa lepas).
Pak Asep : Apa? Jadi kamu kemarin nyontek? Oke, kalau begitu nilai kamu saya kurangi 5 poin lagi!
Robi : Aduuuh, apes benar aku ini (mengucek-ngucek rambut)
Akhirnya, Robi menyadari kesalahannya dan berjuang keras untuk belajar. Dia tidak pernah menyontek saat ujian lagi
4. Contoh Teks Drama Singkat Orang
Berikut ini adalah contoh teks drama singkat tentang orang
Judul : kepatuhan kepada orangtua.
Tema : sosial.
Jumlah pemeran : Drama 3 orang.
- Tomy
- Lisa
- Sinta
Sinopsis drama
Tomy sedang ngobrol dengan Lisa disebuah taman yang tidak jauh dari rumah mereka. Tomy dan Lisa adalah dua remaja yang sangat patuh pada orangtua mereka. Tidak lama kemudian datanglah Sinta. Sinta adalah seorang anak yang kurang memperhatikan perintah orangtua dan sering melanggarnya.
Sinta : Eh.. ada apa kok kelihatannya lagi pada serius gitu?
Tomy :Eh kamu Sinta.. nggak kok, Lisa cerita ke aku kalau dia kemarin disuruh Ibunya untuk beli barang kebutuhan dapur, tapi dia kelupaan.
Lisa : Iya, Sinta.
Sinta : Terus? Kenapa gitu aja kok kayak jadi masalah serius gitu buat kamu Lisa?
Lisa : Ya iya dong, itu namanya kan aku nggak ngendahin perintah Ibu aku. Kan nggak baik kalau seorang anak sering nggak memperhatikan perintah orangtuanya.
Tomy : Betul tu.. harusnya Lisa nggak suka lupa gitu.
Sinta : Yea elah.. kalau cuman gutu aja mah aku sering. Ngapain juga urusan kecil gitu aja kalian pikir ampe segitunya.
Tomy : Kok kamu seperti itu sih Sinta? Ya sudah seharusnya dong Lisa menyesal, kan itu nggak bagus namannya. Nggak memperdulikan perintah orangtua.
Sinta : Kalau aku sih, bukan sekali-dua kali saja begituan. Lagian yang namanya nggak ingat mau gimana lagi. Masak setiap orangtua nyuruh kita harus dipenuhin, nggak juga kan?
Lisa : Ya harus dong Sinta. Yang namanya orangtua kalau udah nyuruh kita yang kita harus kerjakan.
Tomy : Ah.. aku sih kalau sempat yang aku kerjain, kalau nggak yang nggak.
Lisa : Itu nggak baik Sinta. Itu namanya kamu anak yang tidak patuh pada perintah orangtua. Kamu harus bisa merubah sikap kamu, ntar kamu jadi anak yang durhaka lagi.
Tomy : Betul kata Lisa itu Sinta. Kamu harus berubah. Jangan membiasakan diri meremehkan perintah Ibu/Ayah kamu. Nggak baik itu.
Sinta : Iya deh.. aku ngerti.
5. Contoh Teks Drama Tradisional
Berikut ini adalah contoh teks drama tradisional:
Judul: Malin Kundang
Pemain: Malin Kundang, Mande (Ibunya Malin Kundang), dan Puteri.
Prolog
Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau meninggalkan tanah kelahirannya. Ia mengembara mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri di tanah kelahirannya. Singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil menikah dengan seorang putri saudagar kaya raya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya bersama sang putri.
Dialog
Malin : Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu (sambil menunjuk ke arah daratan dari atas perahu yang bersandar).
Putri : Sungguh indah sekali tanah kelahiran kau ini Kanda.
Mande : (berlari tertatih-tatih setelah mendengar kabar bahwa anaknya sudah sukses dan pulang) Malin! Kau kah itu nak? (berteriak-teriak kegirangan).
Putri : Siapakah wanita tua itu Kanda?
Malin : (menyembunyikan wajah terkejut ketika melihat ibunya berlari ke arah perahu) Kanda tak tahu Dinda. Mungkin itu hanya pengemis yang ingin meminta sedikit sumbangan dari kita saja. Sudah jangan pedulikan lagi dia.
Mande : Malin, ini ibumu nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang telah mengandung dan membesarkan kau ini Malin?
Malin : Wahai wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku. Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu, dan ibuku sudah lama meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku ini! (berteriak emosi sambil menunjuk ke ibunya).
Mande : (mendengar kata-kata anaknya, ia menangis menahan kesedihan) Ya Tuhan, kenapa pula anakku berubah menjadi seperti ini? Apa salahku ini Tuhan? Jika memang ia bukan anakku, maka maafkanlah ia yang telah menghinaku ini. Namun jika ia benar anakku si Malin Kundang, maka hukumlah dia yang telah durhaka itu (sambil menengadahkan tangan memohon kepada Tuhan).
Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir datang menggelegar. Badai besar tiba-tiba datang dan kapal Malin Kundang terbalik. Seketika kilat menyambar tubuh Malin dan istrinya. Anehnya, mereka berdua kemudian berubah menjadi batu. Itulah kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka kepada kedua orang tua.
6. Contoh Teks Drama Singkat
Judul drama: Impian Masa Depan
Pemain: Toni, Linda, Norman, Ami
Epilog
Suatu ketika, 4 orang sahabat sedang berkumpul untuk membicarakan mengenai rencana mereka di masa depan. Mereka pun terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius.
Dialog
Toni : Nanti kalau kalian misalnya dihadapkan 2 pilihan, kerja di perusahaan besar tapi gajinya kecil, atau kerja di perusahaan kecil tapi gajinya besar. Kalian lebih pilih yang mana?
Linda : Yaa kalau aku pilih yang di perusahaan kecil tapi gajinya besar.
Norman : Aku tak setuju! Lebih baik di perusahaan besar, ya walaupun gajinya kecil. Kalau kita bekerja di perusahaan besar, masa depan kita lebih terjamin pastinya.
Toni : Kalau kamu bagaimana, Am?
Ami : Kalau aku sih yang penting potensi ke depannya baik. Tak apa-apa sementara gaji kecil, tapi asalkan nanti ke depannya bisa cukup menjanjikan bagiku.
Toni : Itu artinya kamu memilih bekerja di perusahaan besar daripada perusahaan kecil kan? (sambil menunjuk Ami).
Ami : Iya benar!
Norman : Kalau kamu sendiri Ton?
Toni : Ya kalau aku kurang lebih sama lah dengan pilihan Ami. Kita kan lihat keberlanjutan nantinya di masa depan. Kalau gaji kita besar, tapi tidak ada keberlanjutan jenjang karirnya, buat apa juga? (menengadahkan tangan sambil menggelengkan kepala).
Norman : Iya benar juga sih kata kamu. Paling penting itu jenjang karir masa depan nanti.
Linda : Iya sepertinya sih pilihan yang paling tepat ya memikirkan efek jangka panjangnya. Buat apa gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula, perusahaan kecil juga lebih rawan bangkrut kan?
Ami : Oke, sekarang kan kita sudah tahu apa efek memilih pekerjaan ke depannya. Jadi nanti waktu kita melamar kerja setelah lulus, kita harus pertimbangkan dulu untung ruginya buat masa depan kita.
Norman dan Toni: Siippp!
7. Contoh Teks Drama Satu Babak
Berikut ini adalah contoh teks drama satu babak:
Judul drama : Teks drama 1 babak
Jenis drama : Teks drama singkat
Tema drama : Persahabatan
Penokohan drama :
1. Linggar sebagai Leli
2. Arinda sebagai Ninda
3. Kelvin sebagai Alvin
Leli adalah sosok remaja yang hidup dengan kadar ekonomi yang kurang baik. Leli dibesarkan dari keluarga yang cukup sulit, dan seringkali keluarga Leli dipersulit oleh masalah keuangan.
Ninda adalah sahabat Leli yang paling dekat dengannya. Ninda sering kali menjadi solutor bagi Leli setiap kali Leli sedang menghadapi masalah, termasuk masalah keuangan.
Alvin merupakan sosok remaja yang dilahirkan dari keluarga serba kecukupan. Meskipun Leli dan Ninda berasal dari keluarga yang kurang mampu, namaun hal tersebut tidak mengurangi semangat kebersamaan mereka bertiga.
Pada suatu kesempatan mereka bertiga berkumpul disebuah tempat tidak jauh dari tumah Ninda. Mereka terlihat sedang berbincang-bincang dengan nuansa yang sangat serius.
Teks dialog drama singkat
Ninda : Apa kabar Lel?
Leli : Baik Nin, kamu sendiri gimana, sehat-sehat saja kan?
Ninda: Alhamdulillah, aku juga baik-baik aja.
Alvin : Eeemmm.. aku kok nggak ditanya ya?
Leli : Iya, sory dehh.. apa kabar temen kami yang tampan?
Alvin : I am very well.. makasih ladies.
Alvin : Keluarga apa kabar Lel?
Ninda : Kok diem Lel?
Leli : Sebenarnya nggak enak aku mau cerita soal keluargaku.
Alvin : Kenapa lel?
Ninda : Iya lel, kenapa? Cerita aja lagi ama kita, siapa tahu kita bisa ngebantu.
Leli : Kalian kan tahu, kemarin Bapak Kespek nyuruh aku meluniasi hutang SPP yang sudah 3 bulan belum kebayar. Nah, waktu aku bilang ama orangtuaku, mereka malah menangis karena mereka memang tidak punya simpanan uang.
Alvin : Oh gitu ya… kamu yang tergar aja deh ya… untuk biaya SPP kamu itu kan masih ada tenggang waktu 1 bualn lagi. Semoga saja nanti orangtua kamu sudah punya uang untuk melunasi SPP kamu.
Leli : Makasih vin.
Ninda : Kami yang sabar aja Nin. Terus berdo’a supaya orangtua kamu bisa mendapatkan sejumlah uang yang kamu butuhkan.
Leli : Iya, makasih atas semangat yang kalian berikan. Aku takut banget!
Alvin : Nggak usah terlalu kebawa pikiran. Pokoknya kamu sabar dan berdo’a aja semoga dalam 1 bulan kedepan orangtua kamu bisa ngumpulin uang.
Ninda : Iya Lel.
Leli : Ya, semoga saja nanti bisa terbayar.
Setelah lebih dari 1 jam, Alvin akhirnya berpamitan dengan kedua temannya tersebut untuk pulang meningat waktu sudah semakin sore.
Alvin : Lil, Nin, Aku pulang duluan ya… udah mau gelap nih.
Ninda : Iya deh Vin, hati-hati dijalan.
Alvin : OK, sampai ketemu besok.
Kemudian Alvin pulang.
8. Contoh Teks Drama Dua Orang
Berikut ini adalah contoh teks drama dua orang:
Judul: Sahabat
Pemain: Tono dan Lulu
Sinopsis
Seperti biasa, di jam istirahat sekolah, Tono dan Lulu menghabiskan waktu dengan memesan makanan ringan di kantin dan berbincang-bincang. Tapi siang ini ada yang berbeda dengan sikap Lulu. Dia datang ke sekolah dengan wajah sembab seperti habis menangis. Tono pun mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada sahabatnya itu.
Dialog
Tono : Lu, kamu tahu gak kenapa ikan hidup di air?
Lulu : Tak tahu (menunjukkan wajah cemberut).
Tono : Lho kok gitu sih? Kamu kenapa wajahnya cemberut terus gitu?
Lulu : Aku ada masalah Ton (sambil memutar-mutar sedotan plastik di gelas minumnya).
Tono : Masalah apa? Cerita dong sama aku, kan kita udah lama jadi teman baik.
Lulu : Sudahlah, ini rumit Ton. Kamu jangan ganggu aku.
Tono : Semua masalah itu rumit Lu. Sudah deh jangan suka menyimpan masalah sendirian. Nantinya kamu malah stres. Apa gunanya ada aku sebagai sahabat kamu kalau kamu mau berbagi cerita aja susah?
Lulu : Sudah seminggu ini orang tuaku tak akur. Mereka sering sekali ribut masalah sepele (tertunduk lesu).
Tono : Memangnya ada masalah apa sampai mereka bertengkar terus?
Lulu : Tak tahu, intinya mereka merasa sudah tidak cocok satu sama lain dan ingin menjauh.
Tono : Sabar ya Lu, semoga semua masalah ini cepat selesai. Kamu berdoa saja semoga mereka cepat berbaikan.
Lulu : Harapannya sih gitu. Tapi sepertinya susah.
Tono : Tidak ada masalah tanpa solusi. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, begitupun masalah yang sedang kamu hadapi. Meskipun ini menyangkut orang tua, pasti ada solusi terbaik yang bisa ditemukan. Kamu berdoa saja semoga masalah ini cepat selesai. Jangan putus asa dulu.
Lulu : Makasih ya Ton. Berkat kamu, masalahku sedikit berkurang. Setidaknya aku lega karena sudah cerita.
Tono : Nah gitu kan enak. Sekarang coba tebak lagi, kenapa ikan hidupnya di air? (sambil menampakkan wajah lucu untuk menghibur Lulu).
Lulu : Sudah takdirnya mungkin (sambil menepuk bahu Tono dan tersenyum).
9. Contoh Teks Drama Epilog
Struktur sebuah teks drama terdiri dari 3 bagian utama yaitu prolog, dialog, dan epilog. Prolog adalah bagian pembuka dari sebuah naskah drama yang menjelaskan sinopsis dan gambaran mengenai latar drama yang akan dimainkan. Dalam prolog ini dijelaskan gambaran cerita, hubungan antar karakter, serta watak dari karakter tersebut.
Dialog adalah keseluruhan percakapan ataupun gerak yang dilakukan oleh para pemeran drama. Dialog ini disusun berdasarkan tema, judul, dan juga jalan cerita yang telah ditentukan oleh penulis. Sedangkan epilog adalah narasi bagian akhir dari sebuah naskah drama. Epilog ini mengandung pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulis kepada semua penonton drama tersebut.
Contoh:
Prolog
Deni, Anis, dan Linda adalah sahabat dekat ketika SMA. Namun mereka memilih universitas dan jurusan kuliah yang berbeda. Deni memilih kuliah kedokteran di Jakarta. Anis memilih kuliah jurusan psikologi di Bandung. Sedangkan Linda memilih kuliah jurusan teknik di Yogyakarta. Karena sibuknya kehidupan perkuliahan yang harus mereka jalani, akhirnya mereka tak lagi menjalin komunikasi.
Bertahun-tahun mereka tak berkomunikasi. Hingga suatu saat, Anis memutuskan untuk berlibur ke Yogyakarta dan sekaligus menemui temannya Linda yang bertahun-tahun tak ada kabarnya. Mereka menghabiskan waktu bercengkerama di sebuah cafe dan tanpa sengaja bertemu dengan Deni.
Linda : Kita pesan makanan dulu ya di cafe ini. Tenang saja, makanan disini dijamin enak banget kok.
Anis : Iya, sekalian kita numpang istirahat sebentar. Kakiku udah pegal-pegal nih keliling Malioboro seharian (sambil duduk dan memijat-mijat kakinya di kursi cafe).
Linda : (melambaikan tangan untuk memanggil pelayan cafe) Mas, tolong menunya ya!
Anis : Eh ngomong-ngomong gimana kuliah kamu? Gimana skripsi lancar kan?
Linda : Alhamdulillah lancar, kemarin sudah ujian proposal. Kalau kamu sendiri?
Anis : Aku masih sampai bab 3, habis ini mau ujian proposal kalau dosen sudah setuju.
(pelayan datang membawakan buku menu ke meja Anis dan Linda)
Deni : Silahkan kak, ini menunya.
Linda : (mengambil buku menu sambil menoleh ke arah pelayan) Ya Alloh! Deni? Kamu kerja disini? (matanya terbelalak tak percaya).
Anis : (ikut menatap Deni dengan mata terbelalak) Ini benar Deni teman kita waktu SMA kan?
Deni : Linda? Anis? Ya Alloh akhirnya aku bisa bertemu lagi dengan kalian (mengulurkan tangan untuk bersalaman).
Anis : Kamu kok bisa kerja disini? Bagaimana kuliah kedokterannya?
Deni : Ceritanya panjang Nis, awalnya sih aku percaya diri udah diterima kuliah kedokteran. Tapi pas ditengah jalan, aku malah gak serius belajar dan takut sama darah. Akhirnya ya aku keluar aja dari kampus.
Linda : Oh begitu, sabar ya Den. Siapa tahu nanti kamu justru jadi pengusaha.
Epilog
Akhirnya mereka pun kembali akrab dan saling berbagai nomor kontak terbaru. Deni menyadari bahwa selama ini ia kurang sungguh-sungguh dalam berjuang mengejar mimpinya menjadi dokter. Tapi, Anis dan Linda sebagai sahabatnya tetap mendukung dan menyemangati apapun keputusan Deni. Masih banyak jalan lain menuju kesuksesan di masa depan, asalkan kita mau bersungguh-sungguh.
Itulah beberapa contoh teks drama singkat yang bisa kita ambil pelajaran dan bisa ikembangkan lagi sesuai dengan kreativitas penulisnya. Semakin bagus plot dan konflik yang dihadirkan, maka teks drama akan semakin menarik.