Ketika Kita Belajar Menghafal dan Muraja’ah Al Quran

From ; sutris.blogspot.com
From ; sutris.blogspot.com

Pernah ku alami waktu pertama menghafal Al – Quran, untuk menambah hafalan adalah kesulitan tersendiri bagiku, namun seiring berjalannya waktu kesulitan-kesulitan ini alhamdulillah bisa terlampaui.

Namun, bukan semua kesulitan selesai, tapi malah bertambah lagi kesulitan lainnya yaitu murajaah. Pada saat hafalan semakin banyak, maka murajaah juga otomatis semakin banyak juga.

Untuk pertama kali aku menghafal sehari 3 ayat dan seterusnya. sesampainya di ayat 41, daya hafal mulai terganggu karena persamaan ayat, biasanya hafal seoaruh dari ayat tersebut, dan untuk 1/4 terakhir agak susah untuk mengingatnya. aku bekata dalam hati ” inilah perjalanan pendakianku nanti kalau sudah sampai puncak pasti mudah juga menghafalnya”.

Biasanya aku dan teman-teman kalau kurang hafal di tandai dengan macet-macet.

Mengapa hal ini dapat terjadi?

Hal semacam disebabkan karena :

  1. kita selalu menghafal/murajaah dari awal surat ( dari ayat 1 )Ketika selesai menghafal sebuah surat Al – Quran, ayat-ayat awal itulah yang sering kita baca natau lafadzkan di banding dengan ayat-ayat yang berada di akhir. Oleh sebab itu otak kita lebih hafal aya-ayat awal. itulah yang menyebabkan kita lebih hafal ayat-ayat yang berada di awal surah dan sering lupa di akhir ayat-ayat surah.ketika macet sulit bagi kita untuk mengetahui ayat yang selanjutnya, ayat-ayat setelah,, ayat macet-macet menjadi gelap.Hal semacam ini dikarenakan :
  2. Kita menghafal secara berurutan,sehingga satu ayat selalu diingat sesudah ayat sebelumnya. Sehingga kalau ayat sebelumnya macet maka ayat seterusnya atau selanjutnya akan hilang juga. Dalam hal semcam ini tidak ada cara lain kecuali kita membuja  mushaf Al – Quran.

Lalu Bagai Mana Cara yang Efektif untuk Mengatasi Masalah Tersebut ?

Caranya yaitu ketika proses menghafal sebuah surat Al Quran, lakukan hafalan dengan cara memotongnya menjadi beberapa ayat yang mudah untuk kamu hafalkan.

Di sini saya akan memotongnya menjadi 10 ayat karena ini menurut saya yang lebih efektif, dan di dalam 10 ayat tersebut potong-potong lagi menjadi 5 ayat, 5 ayat.

Contoh menghafal surat An Naba’ yang terdiri dari 40 ayat, caranya :

  1. Hafalkan ayat pertama sampai lancar. Lakukan hal yang sama sampaii ayat 5
  2. Lalu hafalkan secara berurutan ayat 1 sampai ayat 5 dengan cara mengulang-ulangnya bersama-sama sampai lancar.Gerak-gerakkan jari tangan anda sesuai dengan ayat yang sedang anda hafal. Jika menghafal ayat 1, maka gerakkan ibu jari, ayat 2 jari telunjuk dan seterusnya sampai lima ayat
  3. Kemudian hafalkan ayat 6 – 10 sambil menggerakkan jari-jari tangan kiri sama seperti di atas. Ulang – ulang sampai lancar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengikat ayat 6 – 10
  4. Kemudian hafalkan ayat 1 sampai 10 sambil menggerak-gerakkan jari anda sesuai dengan ayat yang dihafalkan. Lakukan sampaimerasa lancar. Hal ini bertujuan untuk mengikat ayat 1 sampai 10.
  5. Langkukan langkah-langkah di atas untuk ayat yang selanjutnya 11-20, 21 – 30, dan 31 – 40
  6. Langkah terakhir adalah gabungkan semua ayat dari 1 – 40 dalam surat tersebut. Dan jangan lupa ulang-ulang sampai lancar.

Lalu bagaimana kita murajaah sebuah surat jika kita sudah menghafal secara konvensional?

Jika surat tersebut adalah ayat-ayat pendek maka kelompokkanlah menjadi 10 ayat,10 ayat. Hafalkan per 10. jika ayatnya panjang-panjang seperti : ali imran, An Nisaa dll.

Manfaat menghafal dengan cara ini adalah :

  1.  Saat murajaah kita tidak harus selalu memulai dari awal surat ( ayat 1 ) sehingga untuk ayat yang panjang-panjang murajaah dapat dilakukan sepotong-sepotong di dalam shalat kita.Misal di dalam shalat kita, di setiap rakaatnya membaca 10 ayat atau 5 ayat. Maka ketika subuh insyaallah kita sudah bisa hafal sampai 40 ayat. (sunnah subuh 2 rakaat, subuh 2 rakaat).Ini cukup bagus untuk surat An Naba yang terdiri dari 40 ayat, atau untuk surat yang panjang seperti ali imran, bila di lakukan 10 ayat di setiap rakaat shalat, maka selesai shalat-shalat sunnag rawatib, kita bisa murajaah 200 ayat dalam sehari.Dan bila ditambahkan dengan shalat dhuha dan tahajjuf kita bisa menyleseaikan sekitar 286 ayat dalam shalat yang dilakuka sehari semalam

    Tabel Menghafal al quran

    From : zainalm.com
    From : zainalm.com
  2. Perasaan kita lebih enak dalam murajaah karena seakan-akan kita sedang menghafalkan surat yang pendek. Secara psikologis kita merasa lebih nyaman.
  3. Menguatkan secara menyeluruh ayat-ayat di semua surat yang di hafal. Bukan hanya ayat-ayat yang ada di awal saja.ketika murajaah surat-surat yang panjang, tiba-tiba terputus karena faktor eksternal seperti, kesibukan mendadak : anak menangis, telfon berdering, dll, kita bisa melanjutkannya setelah kesibukan tertangani, tanpa harus mengulangi dari awal surat.Dengan metode konvensional kita harus selalu mengulang dari awal surat lagi. Situasi seperti ini akan menguatkan hafalan ayat awal, namun bisa melemahkan hafalan ayat akhir.
  4. Dapat meminimalizir ayat macet, dengan potong surat ini kita masih dapat lanjut murajaah ke ayat-ayat setelah ayat yang macet.Kok Bisa ?
    karena dalam menghafal sistem ini setiap ayat independen di letakkan dala memori otak kita. Sebuah ayat tidak hanya dikaitkan dengan ayat yang sebelumnya namun, juga dikaitkan dengan ayat yang selanjutnya juga.

percaya atau tidak kalau praktek pasti ngefek !!

selamat menghafal Al Quran, Jangan lupa mengamalkannya ya 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *