Tanaman cabe (Capsicum annum L.) merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan perawatan yang istimewa. baik menanam cabe dirumah, dengan sistem cabe hidroponik atau tidak, baik di polybag maupun dilahan, Penyakit dan hama yang bertautan pada tanaman cabe ini, mengharuskan petani untuk selalu mengeceknya.
Pencegahan dan pengamatan harus selalu dilakukan, karena jika sampai terlambat serangan penyakit dan hama akan sulit untuk dikendalikan, maka dari itu kita harus melakukan penanganan sejak dini “mencegah lebih baik dari pada mengobati”.
Mulai dari penyemaian, persiapan tempat, penanaman, perawatan hingga usia panen petani harus benar-benar mengetahui ilmu tentang tanaman ini.
Hama yang Menyerang Tanaman Cabe
Nyaris semua tanaman yang menyerang tanaman terong-terongan juga menyerang tanaman cabe. Akibat dari serangan hama ini yang paling signifikan adalah menurunnya produktifitas tanaman, bahkan jika levelnya lebih tinggi bisa mengakibatkan gagalnya panen.
Berikut Kami Jelaskan Beberapa Hama yang Sering Menyerang Tanaman Cabe dan cara penaganannnya :
1. Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura Fabricus)
Ulat ini bersifat polyfag . Ulat kecil, berwarna hijau, biasanya berjumlah banyak. Jenis ulat ini merusak tanaman dengan cara memakan dedaunan hingga berlubang-lubang, yang menyebabkan terganggunya kemampuan tanaman untuk berfotosintesis.
Pada level tertentu hama jenis ini juga bisa menghabiskan seluru daun dari tanaman dan hanya menyisakan tulang-tulang dari daun tersebut.Ada juga spesies ulat lain yang menyerang tanaman cabe  yaitu spesies spondoptera exigua dan Helicoverpa sp.Â
Ulat ini merusak langsung ke buah cabe itu sendiri baik yang sudah masak mauoun belum masak.Ulat ini senang membuat kejutan karenan ulat ini melakukan penyerangan di malam adalah waktu kita untuk beristirahat,ketika pagi hari kita cek taraa .. buahnya sudah rusak, kejutan bukan? 🙂
Ulat ini juga menyerang saat mata hari teduh, ketika matahari bersinar terik, ulat ini bersembunyi di pangkal tanaman juga berlindung di balik mulsa yang menyebabkan ulat ini bisa lolos dari penyemprotan.
a. Pengendalian dengan cara teknis, Ulat diambil dari tanaman, di lakukan pada malam hari  karena pada malam harilah ulat mulai berkeliaran. Ulat di ambil secara serempak dan menyeluruh, atau bisa juga dipasang perangkap khusus hama tersebut.
Pencegahan yang dapat kita lakukan antara lain menjaga kebersihan kebun, parit atau lubang-lubang mulsa, Siang gulma pada selasar bedengan
b. Pengendalian dengan cara kimiawi, dilakukan penyemprotan apabila serangan hama sudah mulai merabah, kita gunakan jenis obat yang berisfat insektisida seperti Curacron, matador atau prevathon. penyemprotan baik digunakan pada waktu malam hari.
2. Hama Tungau Merah (Tetranycus sp.) dan Tungau Kuning  (Polyphagotarsonemus latus)
Tungau merah dan tungau kuning yang menyerang tanaman cabe ini juga menyerang tanaman lain seperti tanaman singkong dan tanaman terong.
Bila tungau-tungau ini menyerang tanaman cabe ditandai dengan kondisi daun yang kriting dan menggulung ke arah bawah, daun yang kena hama ini menjadi kaku, kecolatan dan tebal sehingga bisa mengganggu pembetukan pucuk.
lambat laun daun berwarna coklat akan mati. Serangan ganas terjadi pada musim kemarau, serangan hama ini biasayna juga dibarengi dengan serangan hama kutu daun dan thrips.
a. Penanganan secara teknis, Tanaman yang kena serangan hama ini di cabut, untuk yang belum parah bisa di potong pucuk-pucuknya yang terkena serangan. Bekas tanaman yang terkena seranagan lebih baik di bakar agar tidak menginveksi tanaman yang lainnya.
Pencegahan, usahakan area penanaman cabe tidak berdekatan dengan tanaman singkong. Menjaga kebersihan kebun lebih efektif untuk mengurangi serangan tungau, kita juga dapat memanfaatkan musuh alami hama ini yaitu predator ambhyseins cucumeris
b. Pengendalian secara kimiawi, Tungau berbeda cara pemberantasannya dengan ulat, untuk tungau hanya bisa di berantas dengan obat tungau akarisida bukan insektisida Seperti : Demolish, Agrimec, Pegasus, samite atau mitac, bamex dan omite.
3. Hama Kutu Daun Persik (myzus persicae)
Kutu jenis iniah yang biasanya menyerang tanaman cabe. hama jenis ini menyerang daun tanaman dengan cara menghisap cairan daun, daun yang terkena serangan akan nampak bercak-bercak kehitaman, daun akan menjadi keriting dan kering, lambat laun daun akan mati.
Selain itu Hama kutu persik juga merupakan penular hama yang paling efisien daripada hama lainnya.
Tanda-tanda awal terdapat banyak semut yang berada pada tanaman maka, bisa di pastikan kaulau tanaman tersebut ada hamanya, Mengapa demikian? Karena hama kutu daun menghisap cairan daun dan mengeluarkan semacam zat gula, yang dapat mengundang semut dan cendawan yang menyebabkan timbulnya bulatan hitam pada permukaan daun.
Musuh alamai kutu daun jenis ini adalah dapat berupa parasitoid seperti : Diaretiella rapae, sedangkan musuh predator alami dari  hama ini adalah laba-laba, kumbang macan, belalang sembah dan larva dari syrphid.
a. Pengendalian secara teknis, Petik daun yang terkena serangan, kemudian musnahkan bisa dengan cara di bakar atau di kubur dalam tanah. Hindari penanaman cabe yang berdekatan dengan tanaman terong,semangka kacang panjang dan melon,Menjaga,merawat kebersihan kebun, penggunaan plastik mulsa perak,
b. Pengendalian secara kimiawi, Gunakan jenis obat insektisida berbahan aktif yang mengandung diafenthiuron atau fipronil, abamektin Penyempropat lebih baik di lakikan pada waktu sore hari
4. Hama Kutu Daun (Aphididae)
Tidak jauh beda dengan hama kutu daun sebelumnya hama kutu daun jenis ini biasa menyerang berat pada musim kemarau. Bagian tumbuhan yang diserang oleh imago dan nimfa adalah daun yang masih muda dan pucuk tumbuhan/tanaman. Daun yang terkena serangan hama ini akan mengeriting, melingkar dan mengkerut.
Dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman akan menjadi lambat dan tanaman akan menjadi kerdil. Hama jenis ini juga bisa mengeluarkan cairan manis layaknya madu, yang biasa disebut dengan embun madu.
Yang dapat menyebabkan datangnya cendawan jelaga dan semut, Adanya semut dan cendawan jelaga dapat menurunkan kualitas buah bahkan buah bisa membusuk. Hama Aphid dapat juga berperan sebagai sektor virus seperti, Watermelon Mosaic Virus, papaya ringsot virus, Cucumbar Mosaic Virus (CMV).
Penyebaran hama ini tergolong sangat luas, meliputi daerah beriklim sedang dan tropis kecuali Asia bagian Utara dan Canada bagian Utara. Peralihan inang dari hama jenis ini juga cukup luas, seperti tanaman dari family Solanaceae, Fabacease (legumes,lucerne), Asteraceae dan Cucurbitasceae.
Kerusakan yang disebabkan kutu daun ini terbilang cukup serius pada beberapa jenis tanaman sayuran seperti, cabai, asparagus, okra dan terong. Selain menyerang tanaman sayur-sayuran, kutu daun jenis ini juga menyerang buah-buahan sperti melon, jeruk dan kapas.
a. Pengendalian secara teknis, dapat dilakukan dengan cara menginfestasikan musuh alami sepeti, Cresson (Lysiphlebus testacceipes), (Timberlake) parasitoid aphelinus gossypi, cendawan entomopatogen Neozygites freseni atau predator coccinella transversalis.
b. Pengendalian secara kimia, dapat dilakuka dengan cara penyemprotan insektisida yang mengandung fipronil atau diafenthiuron lebih baik penyemprotan dilakukan pada sore hari.
5. Hama Kutu Kebul (Bemisi tabachi)
Serangan hama ini ditandai berupa becak daun berupa bercak nekrotik, yang disebabkan oleh rusaknya jaringan dan sel-sel daun akibat serangan serangga dewasa dan nimfa. Pada masa populasi tinggi kutu kubal bisa menghambat, mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Cairan yang dikeluarkan oleh kutu kebal dapat menyebabkan serangan jamur jelaga yang berwarna hitam dan menyerang berbagai stadia tumbuhan.
Keberadaan Cairan jelaga yang dapat mnyebabkan terganggunya prosese fotosintesis pada daun tersebut. Peralihan inang hama ini juga cukup luas dan dapat mencapai populasi yang besar dalam waktu yang tidak lama apabila kondisi lingkungan mendukung.
a. Penanganan secara teknis, Penggunaan perangkap kuning dapat juga dipadukan dengan pengendalian mekanik, dengan cara ini populasi hama dapat ditekan agar tidak terlalu banyak jumlahnya dan kerusakan yang ditimbulkan tidak banyak, sanitasi lingkungan, tumpang sari antara tanaman tegetes dengan cabai, dapat juga menanam jagung disekitar tanaman cabe untuk perangkap
b. Penaganan secara kimiawi, penggunaan pestisida seperti amitraz, permethrin, fenoxycrab, deltametrin, imidacloprid, buprofezin, bifenthrin, asefat dan endosulphan.
c. Penaganan secara alami, dapat memanfaatkan musuh alami seperti patogen serangga, predator, dan parasitoid.
- Parasitoid yang dipercaya efektif menyerang hama kutu kebul adalah Encarcia adrianae (15 spesies), Eretmocerus corni (4 spesies) E.Tricolor
- Predator yang dipercaya efektif menyerang kutu kebul seperti Menochilus sexmaculatus ( yang mampu memangsa larva kutu kebul sebanyak 200 – 400 larva tiap hari), Coccinella septempunctata, Scymus syiriacus
- Patogen yang menyerang kutu kabul seperti Paecilomyces farinorus, Eretmocerus dan Bacillus thuringiensis.
6. Hama Trhips (Trhips parvispinus karny)
Adalah salah satu tanaman yang sering mnyerang tanaman cabe, berwarna kuning kecoklatan. Nimpa berwarna putih yang sangat aktif, bertelur dengan telur berbentuk oval yang diletakkan pada daun muda bagian bawah daun.
Gejala awal serangan trhips adalah daunnya terlihat garis-garis keperekaan yang tak beraturan. hal ini terjadi karena daun dimakan oleh trhips, lambat laun daun berubah warna menjaadi coklat dan menyebabkan daun menjadi kriting dan keriput.
Pada level ttinggi menyebakan tunas, daun menggulung ke dalam dan muncul benjolan. pertumbuhan tanaman menjadi terhambat bahkan pucuk daun akan menjdai mati.
Hama ini salah satu vektor penyakit virus keriting dan virus mosaik, saat musim kemarau perkembangan hama trhips ini sangat banyak. sedangkan pada musim hujan populasi trhrips cenderung menurun karena banyak trips dan telu-telurnya yang terbasuh oleh aor hujan.
a. Pengendalian secara teknis, kita bisa memanfaatkan musuh predator dari hama trhips ini, Seperti kumbang Coccinellidae, predator larva chrysopidae, patogen entomophthora sp. dan kepik anthocoridae.
Kita juga bisa menggunakan tanaman seperti kenikir kuning untuk perangkap, menggunakan mulsa perak, dan perawatan kebersihan lingkungan serta pemotongan bagian yang terkena serangan hama trhips ini.
b. Pengendalian secara kimiawi, kita bisa melakukan penyemprotan kimiawi seperti insektisida agrimic, pegasus, Demolish, Omite, Bamex Samite atau Mitac. Penyemprotan dilakukan apabila hama atau kerusakan meluas, serangan mencapai 15% dari setiap tanaman, supaya dapat menekan populasi hama trhips ini.
7. Hama Lalat Buah (Bactrocera sp.)
Merupakan serangga polybag atau serangga yang mempunyai banyak inang, Serangan hama ini ditandai dengan keberadaannya titik-titik hitam di pangkul buah. Buah cabe yang terkena serangan ini akan membusuk dan jatuh.
Buah cabe yang terlihat ada titik hitam adalah akibat dari aktifitas lalat buah yang memasukkan telurnya pada buah cabai. lalu telur tersebut akan menetas dan berkembangbiak di dalam buah cabai.
Telur yang menetas menjadi larva merusak buah dari dalam, buah menjadi coklat,kuning pucat dan layu, berakibat pada kualitas buah cabe akan menurun dan tidak layak untuk di jual kepasaran. Serangan hama lalat buah merabah pada musim penghujan kenapa demikian? karena disebabkan oleh tusukan ovarium lalat betina terkontaminasi oleh cendawan sehingga buah menjadi rusak, busuk dan rontok ke tanah.
a. Pengendalian secara teknis, dapat dilakukan dengan cara pemusnahan buah yang terkena serangan lalat buah, membungkus buah, Rotasi tanaman, Memanfaatka mush alami seperti Pupa (Biosteres sp. opius sp.), parasitoid larva dan semut.
b. Pengendalian dengan cara kimiawi, Penyemprotan dilakukan apabila cara-cara lain tidak dapat menekan jumlah hama. insekstisida yang dapat digunakan antara lain : Regent, Curacorn, Matador dan Santoat.
8. Hama Ulat Tanah (Helicoverpa sp. dan Spodoptera exigua)
Hama ini mempunyai ukuran yang lebih besar dari pada hama yang lainnya, berukuran sebesar batang pulpen, hama ini menyerang hampir seluruh bagian buah, tanaman, daun dan batang. Namun biasanya lebih kepada menyerang buah.
Ulat ini cenderung lebih aktif pada malam hari dan saat siang hari ulat ini bersembunyi dibawah musa atau di dalam tanah, pada levvel tinggi ulat ini bisa merusak banyak tanaman cabe bakan bisa berhektar-hektar hanya dalam waktu satu malam.
a.Pengendalian secara teknis, kita bisa menjaga, merawat kebersihan di sekitat lahan
b.Pengendalian secara kimiawi, dilakukan dengan cara penyemprotan dengan bahan kimia antara lain : Matador, Curacron waktu pyemprotan sebaiknya dilakukan pada malam hari.
Sekian yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita 🙂 aminn