Resensi novel ketika cinta bertasbih- Novel karangan Habiburrahman El Shirazy ini menceritakan tiga sosok anak muda yang sedang menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi di Kairo yakni Universitas Al-Azhar. merupakan salah satu novel yang mimin sukai.
Baiklah langsung saja berikut resensinya :
Identitas Buku
- Judul Novel : Ketika Cinta Bertasbih
- Penulis : Habiburrahman El Shirazy
- Penerbit Buku : Republika-basmalah
- Tahun Terbit Buku : 2007
- Dimensi : 20,5 cm x 13,5 cm
- Jumlah halaman : 477 halaman
- Kertas yang Digunakan : Quarto
- Harga Buku : Rp 69.000.00,-
- Ilustrasi Sampul Buku : Dalam sampulya terdapat sebuah Masjid dan suasana langi bermega merah.
Sinopsis Novel Ketika Cinta Bertasbih part 1
Novel karangan Habiburrahman El Shirazy ini menceritakan tiga sosok anak muda yang sedang menuntut ilmu di sebuah perguruan tinggi di Kairo yakni Universitas Al-Azhar, yang dalam perjalanannya menuntut ilmu itu mereka banyak menghadapi rintangan yang menerjang mereka.
Rintangan, konflik yang menerjang mereka terutama di bidang jodoh, mereka bertiga adalah : Anna Altafunnisa, Khairul Azzan, dan Furqanb Andi Hasan, dan para peran pendukung lainya.
Siapa Anna Altafunnisa? Ia adalah anak seorang anak dari seorang kyai ternama disebuah pesantren termasyur di Desa Wangen yaitu, kyai Lutfi.
Ia tumbuh dari kecil sampai besar dengan akhlak dan budi pekerti yang baik. Selain budi akhlak yang baik ia juga seorang wanita yang berparas cantik dan menawan.
Sehingga tidak sedikit mahasiswa Al-Azhar yang naksir dan menaruh perhatian padanya termasuk Furqan dan Azzam, Serta laki-laki yang kenal dengan Anna yang berada di indonesia, Khususnya para santri yang ada di pesantren Wangen.
Pada waktu Anna kembali ke Indonesia, disebabkan ia mendapat kesempatan untuk membuat penelitian dalam tahap penyelesaian tesisnya.
Pada saat itulah Ayahnya meminta kepada Anna supaya memilih salah satu lamaran-lamaran yang datang kepadanya dan banyak juga yang ditolaknya.
Saat itu ayahnya mengatakan tentang satu lamaran yang datang dari seorang yang dikenalnya yaitu M.Ilyas, sedangkan yang datang langsung kepada Anna yakni Furqon, yang melamarnya melalui perantara Ustadz Mujaib.
Dalam keadaan yang membimbangkaa, memilih antara Ilyas dan Furqan, ada seorang laki-laki yang sebenarnya telah memikat hatinya dan diharapkan dapat kembali lagi dengannya.
Ia bertemu baru pertama kali dan tempatnya saat masih berada di Kairo, yang dikenal olehnya dengan nama Abdullah tidak lain adalah Azzam, adalah seorang penjual bakso dan tempe sekaligus Mahasiswa di Universitas yang sama yaitu di Al-azhar, Kairo.
Berhubungan dengan lamaran yang datang dan hanya dari Furqan dan Ilyas, dan harus menentukan salah satu diantara mereka berdua secepatnya.
Maka, Anna memilih Furqan Andi Haswan lengkapnya, ia adalah seorang Lulusan S2 di Kairo dan sedang meneruskan pendidikan S3nya, terlebih lagi karena ia mengetahui dan dekat dengan Furqan, secara otomatis tidak memilih Ilyas, karena kurang dapat menjaga pandangannya pada wanita.
Setelah menjalin hubungan yang terikat bersama Furqan tanpa diduga ia bertemu kembali dengan laki-laki yang pernah memikat hatinya, Azzam yang sekarang ada di Indonesia, dan tanpa disadarinya ia telah mengenal baik keluarga Azzam yang memang bertempat tinggal di Indonesia.
Namun, harapan telah disimpannya sekian lama untuk Azzam telah terhalang dan terpaksa harus dilupakan dari kehidupannya, Karena ia juga telah memiliki Furqan sebagai calon suaminya, dan terlebih lagi tanpa ternyata Azzam juga menyimpan rasa yang sama kepada Anna saat berada di Kairo terpaksa juga harus melupakan Anna dari kehidupannya.
Waktu terus berputar sampai tiba pada waktu pernikahan Anna dengan Furqon dilangsungkan dan mereka hidup dengan baik.
Begitu pula dengan Azzam, setelah Anna menikah dengan Furqon, ibunya menyuruh untuk segera mencari pasangan hidup, kemudian Azzampun mencari pasangan hidupnya.
Sudah banyak wanita yang dilamarnya, akan tetapi selalu ada saja yang kurang cocok untuk dirinya, hingga tiba suatu saat lamaran ia menemukan wanita yang menurutnya cocok dan menerima lamaran dari Azzam dan akan terjadi akad.
Akan tetapi harus terputuskan karena ada kecelakaan yang menyebabkan ibunya meninggal dunia dan ia lumpuh untuk beberapa waktu yang cukup lama.
Disamping itu kehidupan Anna dengan Furqan selama 6 bulan berjalan dengan baik-baik saja, dan pada waktu itu juga hubungan Anna dengan Furqon mulai merenggang.
Furqon menceritakan pada Anna bahwa ia sudah tidak perjaka lagi sebelum menikah dengan Anna sejak sebelum ia menikah dengan Anna dan dipastikan mengidap HIV dan karena itu juga ia tidak pernah menyentuh Anna.
Sehingga ia terpaksa memberi kebebasan pada Anna, antara ingin terus berlanjut atau cerai dan Anna mengambil keputusan untuk cerai. Kembalilah Anna kepada pangkuan orang tuanya.
Azzam yang lumpuh setelah kecelakaan itu sudah seperti semula lagi, ia mendatangi kyai Lutfi untuk memohon bantuan mencarikan jodoh yang tepat sesuai permintaan ibunya dulu.
Kyai Lutfi kemudian menceritakan seorang wanita yang diceraikan suaminya karena suatu hal dan wanita itu masih suci, yang diharapkan kyai Lutfi sendiri supaya dapat diterima Azzam,
Tanpa disadari oleh Azzam ia menerima tawaran dari Kyai Lutfi itu, agar menerima wanita itu menjadi pendamping hidupnya.
Azzam sangat senang saat tahu kalau wanita yang diceritakan tersebut adalah orang yang pernah di cintainya yakni Anna Althafunnisa, begitu juga sebaliknya Anna juga sangat senang karena ia akan menjadi seorang istri dari orang yang dulunya sangat diharapkan nya.
Tak lama pernikahan Azzam dengan Anna berlangsung, setelah pernikahan Anna dengan Azzam, tiba-tiba Furqan kembali dan menghubungi Anna serta membawa rujukan. Ia juga menceriakan kepada Anna bahwa ia tidak mengidap HIV.
Namun, semuanya sudah terlambat Anna dan Azzam sudah bahagia, dan mereka berdua mendoakan supaya Furqan menemukan pasangan hidup yang cocok untuknya.
Resensi Novel Ketika Cinta Bertasbih part 1
Unsur Intrinsik Novel Ketika Cinta Bertasbih
Adapun unsur instrinsik dalam novel ini adalah sebagai berikut :
1. Tema
Tema yang terkandung dalam novel in adalah Perjalanan Cinta dan sebuah cita-cita
2. Latar
Latar Tempat
Dalam novel ini yang menjadi latar tempat adalah :
- Di daerah kota Alexandria
Seperti di Hotel Al Haram, tempat Azzam menginap saat kedutaan besar republik indonesia mengadakan acara “Pekan promosi wisata & budaya Indonesia di Alexandra”
- Pantai El Muntazah, Lobby Hotel
Yaitu tempat diadakannya acara makan malam
- Pantai Cleopatra
Yaitu tempat dimana Azzam dan pak Ali berbincang-bincang menikmati udara pagi setelah sholat subuh
- Toko Buku di El Manshiya
Yaitu tempat dimana Azzam bertemu dengan Furqan untuk kedua kalinya
- Hay El Asher
Yaitu tempat dimana Flat Azzam dan teman-temannya dari Indonesia
- Masjid Ridwan
Yaitu masjid tempat biasanya Azzam menunaikan ibadah shalat subuh
- Universitas Al-Azhar, Kairo
Yaitu tempat dimana para tokoh menuntut ilmu
- Meridien Hotel
Yaitu tempat Furqan menenangkan dirinya untuk fokus tesis
- Pasar Sayyeda Zainab
Yaitu tempat dimana Azzam biasa berbelanja seperti peralatan bakso dan tempe
- Abdur Rasul
Yaitu tempat flat Anna dan teman-temannya dari Indonesia
- Kantor Mabahits tempat pertahanan dan keamanan, Penjara dan Rumah sakit
Latar waktu
Latar waktu dalam cerita novel ini tidak dijelaskan secara langsung oleh pengarang, tapi dapat di tapi kita dapat menarik kesimpulan dari cerita ini berlangsung ketika Azzam mulai menuntut ilmu pada jenjang perguruan tinggi di Universitas Al-Azhar, Kairo.
Sampai pada akhirnya ia harus bekerja keras untuk mempertahankan kuliahnya sampai tamat beserta keluarganya yang ada di indonesia.
Seperti petikan cerita berikut :
“ Dan akan ia buka kembali saat nanti sudah pulang ke Indonesia. Setelah ia selesai S1 dan adik-adiknya sudah bisa ia percayai mampu meraih masa depannya”. Hal.121
“ padahalia sudah 9 tahun di Mesir. Ia sama sekali tidak memperdulika hal itu. Baginya yang terpenting ia sudah melakukan hal yang benar. Baik untuk dirinya, ibunya, adik-adik dan agamanya.” – hal.212
3.Penokohan/Perwatakan
a). Anna Althafunnisa
Ia adalah seorang wanita yang sempurna dimata orang, selain pandai, cantik dia juga memiliki budi pekerti yang baik
b). Khairul Azzam
Seorang lelaki yang bertanggung jawab terhadap keluarga dan atas segala perbuatannya dan menjadi suami Anna Althafunnisa
c). Furqan Andi Hasan
Ia adalah seorang lelaki yang ramah, glamour, intelek dan ceroboh
d). Kyai Lutfi
Ia adalah seorang ayah yang sangat bertanggung jawab atas segala tindakannya dan dapat menjadi panutan masyarakat
e). Ayatul Husna
Wanita yang sangat menyayangi keluarganya dan menjadi perantara yang mempertemukan Anna dengan Suaminya Azzam saat di Indonesia.
4. Plot/Alur
Dalam novel ini alur yang digunakan adalah alur progresif, yaitu jalan cerita atau peristiwa yang diceritakan bersifat kronologis.
Atau dapat disebut juga juga alur maju, karena dimulai dengan pertemuan Anna dengan Azzam, yang mana mereka sudah melewati liku-liku kehidupan hingga pada akhirnya mereka bersatu.
5. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang terdapat dalam novel ini adalah denotasi. Pengarang menggunakan 3 bahasa yaitu bahasa inggris, bahasa Arab dan Bahasa Indonesia sehingga memudahkan bahasa untuk memahami cerita.
6. Sudut pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah kata ganti orang ketiga karena dalam penceritaanya penulis menggunakan kata “Dia”.
7. Amanat
Adapun amanat yang disampaikan dari novel ketika cinta bertasbih adalah sebagai berikut :
Terkadang cinta itu memang tak harus memiliki
Kesempatan tidak akan datang dua kali harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tak perlu takut akan resiko.
Karena resiko akan membuat kita lebih matang untuk melangkah maju
Sesama muslim adalah saudara, yang saling menolong dan peduli
Pilihan itu ada tergantung kepada kita siap atau tidak menanggung resiko dari pilihan itu.
Cinta yang haqiqah adalah cinta yang bedasar pada pilihan hati, bukan hanya karena nafsu ingin memiliki.
Unsur Ekstrinsik Novel Ketika Cinta Bertasbih
Segi Budaya
Dalam novel ini penuh dengan keadaan yang serba mewah di sekitar Negara Kario Mesir
Segi Sosial
Kehidupan seorang pemuda yang hidup mandiri dalam suatu negara yaitu Kairo Mesir yang serba kekurangan tapi memiliki tekad yang tinggi untuk meraih cita-citanya
Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi yang diceritakan adalah sederhana dan serba kekurangan tetapi Azzam memiliki tekad yang tinggi untuk terus menggapai cita-citanya dengan berjualan tempe di Kairo Mesir
Segi Agama
Dalam novel ini sangat mengutamakan kepada Agama Islam
Segi Politik
Dalam novel ketika cinta bertasbih ini mengandung unsur politik kegamaan seorang kyai yang menjadi ulama besar di Kairo.
Resensi Novel Ketika Cinta Bertasbih
Data Publikasi
Judul : Ketika Cinta Bertasbih 1
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika-Basmalah
Tahun terbit : 2007
Jumlah halaman : 477 halaman
Kertas yang Digunakan : Quarto
Tema : Perjalanan Cinta dan sebuah cita-cita
Kelebihan Novel Ketika Cinta Bertasbih
Dalam novel ini menceritakan kisah percintaan bukan sekedar tahap lawan jenis saja tapi, jauh mengungkapkan kecintaan terhadap Allah Swt.
Merupakan salah satu novel pembangun jiwa yang banyak akan makan di setiap kalimatnya.
Gaya bahasa yang ringan dan alur cerita yang mudah dipahami membuat pembaca seakan dapat melihat apa yang ingin diperlihatkan penulis.
Kata-katanya santun dan mudah di mengerti. Perwatakan tokoh mudah dimengerti dan digambarkan secara jelas.
Kelemahan Novel Ketika Cinta Bertasbih
Sebuah novel dengan pengarang yang sama, konsep yang sama juga dan latar yang dipilih kurang variatif.
Kebermanfaatan
Novel dengan tema percintaan yang satu ini pantas dibaca oleh siapa saja. Sesuai dengan konsepnya.
Yaitu novel pembangun jiwa, novel ini dapat memberikan semangat pada jiwa untuk lebih bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah swt.
Selain itu novel ketika cinta bertasbih ini penuh dengan ilmu pengetahuan yang akan memperluas wawasan kita terhadap dunia.
Kesimpulan
Kita dapat mengambil pelajaran dari novel ini bahwa bagaimanapun hidup yang kita hadapi harus dijalani dengan penuh syukur karena semua itu merupakan nikmat yang diberikan Allah Swt.
Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup untuk menggapai cita-cita yang tinggi, dengan tekad dan keyakinan bahwa kita bisa.
Sangat banyak pelajaran yang dapat kita teladani dari novel ini seperti keagamaan, moral, cinta, ketegaran hidup, serta makna sebuah takdir yang takkan pernah bisa kita tebak.
Selain itu novel ini juga dapat mencontohkan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigh, sabar, tawakal, dan lain sebagainya.
Saran
Diharapkan dalam mencari ilmu dijadikan tujuan hidup yang harus diutamakan dan diimbangi dengan akhlak supaya tercipta potensi unggul yang akan menjadi prestasi cemerlang dimasa yang akan datang seperti yang dikisahkan dalam novel tersebut yang memperjuangkan cita-citanya.
Bagus banget analisisnya kakk.. izin menjadikan referensi tugas ya ^^ Sukses terus kaa
okay kak, Semoga tugasnya dapet hasil yang terbaik ya 🙂