Indonesia Merupakan negera yang kaya akan budaya, dan termasuk negara yang paling banyak memiliki keberagaman suku, agama, ras, bahasa, dan budaya di dunia.
Jadi tak heran apabila banyak terdapat jenis karya sastra di Indonesia. Salah satu karya sastra di Indonesia yang telah lama dan ada sejak dahulu dan tetap ada sejak kini adalah puisi.
Puisi terbagi atas dua jenis yaitu puisi lama dan puisi baru. Salah satu karya sastra yang termasuk dalam puisi lama adalah pantun.
Pantun memang merupakan salah satu puisi lama yang telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Pantun di setiap daerah memiliki julukan yang berbeda.
Seperti dalam bahasa jawa dikenal sebagai parikan. Sedangkan dalam bahasa sunda dikenal dengan paparikan dan umpasa dalam bahasa batak.
Meskipun memiliki julukan yang berbeda pada setiap daerah, tetapi pantun itu sama saja baik jenisnya, maupun ciri-ciri kebahasaan nya.
Pengertian pantun
Pantun berasal dari kata patuntun yang merupakan bahasa minangkabau yang mempunyai arti pentuntun atau menuntun. Maksud dari kata pentun yaitu pantun merupakan kata-kata yang disusun dengan rapi supaya enak didengar maupun dibaca.
Pantun ini dari dahulu tetap sama dan tidak mengalami pengubahan sastra sehingga tidak mengalami pengubahan yang signifikan. Pada jaman dahulu, awalnya pantun tidak ditulis atau diabadikan dalam bentuk tulisan.
Tetapi, hanya diucapkan secara lisan. Karena jaman telah berubah dan seiring dengan berjalannya waktu, pantun dibukukan agar budaya Indonesia tetap lestari.
Karena itu juga pantun tidak punya hak cipta dan boleh diucapkan oleh siapa saja. Asalkan pantun tidak di klaim oleh negara lain, oleh karena itu, sebagai generasi muda Indonesia harus melestarikan budaya kita.
Ciri-ciri Pantun
Sama halnya dengan karya sastra yang lain, pasti pantun juga memiliki ciri-ciri. Karena dengan adanya ciri-ciri Anda juga bisa membedakan yang mana pantun dan yang mana yang bukan pantun, sehingga memiliki khas sendiri. Berikut ini adalah ciri-ciri pantun.
- Pantun terdiri dari 4 baris
 - Pada setiap baris pantun memiliki 8-12 suku kata
 - Pantun memiliki sajak A-B-A-B atau bisa menggunakan sajak A-A-A-A, tetapi adajuga yang menggunakan sajak A-A-B-B
 - Pantun terdiri atas sampiran dan isi
 
Struktur Pantun
Struktur pasti akan selalu ada dalam setiap karya sastra. Begitu halnya dengan pantun. Seperti yang telah tertulis di atas ( pada ciri-ciri pantun ),
Pantun terdiri atas sampiran dan isi. Sampiran merupakan dua baris pertama pada pantun dan berisi hal-hal umum yang berfungsi sebagai pengantar untuk isi pantun.
Fungsi utama sampiran pada pantun adalah untuk menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah pendengar memahami isi pantun. Hal ini karena pantun merupakan karya sastra lisan.
Sehingga adanya pola rima dan irama akan menegaskan sifat kelisanan pantun. Isi adalah inti dari pantun yang terletak pada dua baris terakhir. Dan terdapat pesan-pesan dan petuah pada isi pantun untuk pendengar.
Fungsi Pantun
Adanya karya sastra pantun pasti bukan hanya sebagai pajangan, dan pasti memiliki fungsi dan peran dalam masyarakat. Fungsi pantun dalam masyarakat adalah sebagai alat pemelihara bahasa.
Dengan itu, pantun berperan dalam menjaga fungsi kata dan kmampuan menjaga alur berpikir masyarakat. Dengan adanya pantun dapat melatih untuk berpikir dahulu mengenai makna sebuah kata sebelum diucap.
Selain itu juga sebagai alat untuk melatih Anda untuk berpikir asosiatif, bahwa kata satu dengan lainnya saling memiliki kaitan. Apabila dilihat dari cara pandang sosial, pantun juga berfungsi dalam pergaulan yang kuat hingga saat ini.
Sekarang ini, para pemuda menghargai kemampuan berpantun, karena keahlian seseorang berpantun dapat menunjukan bagaimana kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain kata.
Kesimpulannya, peran pantun dalam masyarakat adalah sebagai alat penguat dalam penyampaian pesan yang berguna dalam kehidupan, karena memang pantun mengandung pesan-pesan moral dan petuah.
Sehingga dengan adanya pantun masyarakat dapat menjaga nilai-nilai etika dan juga sebagai penjaga dan media.
Contoh Pantun
Meskipun pantun merupakan karya sastra yang bisa dibilang cukup simpel, namun pantun juga memiliki banyak jenis. jenis-jenis pantun beserta contoh pantun dapat Anda lihat dari tema serta bahasan dalam pantun tersebut.
1. Pantun Adat
Pantun adat iallah pantun yang berisi mengenai suatu adat maupun nilai-nilai kebudayaan dan adat tersebut. Jadi bisa dibilang pantun adat adalah sebagai media pelestari suatu adat.
Berikut contoh pantun adat:
Menanam kelapa di pulau Bukum
 Tinggi sedepa sudah berbuah
 Adat bermula dengan hukum
 Hukum bersandar di Kitabullah
Ikan berenang lubuk
 Ikan belida dadanya panjang
 Adat pinang pulang ke tampuk
 Adat sirih pulang ke gagang
Lebat daun bunga tanjung
 Berbau harum bunga cempaka
 Adat dijaga pusaka dijunjung
 Baru terpelihara adat pusaka
Bukan lebah sembarang lebah
 Lebah bersarang di buku buluh
 Bukan sembah sembarang sembah
 Sembah bersarang jari sepuluh
Pohon nangka berbuah lebat
 Bilalah masak harum juga
 Berumpun pusaka berupa adat
 Daerah berluhak alam beraja
2. Pantun Agama
pantun agama merupakan pantun yang berisi petuah-petuah dan pesan keagamaan. Sehingga berfungssi sebagai pengingat mengenai agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Berikut ini merupakan contoh dari pantun agama :
Banyak bulan perkara bulan
 Tidak semulia bulan puasa
 Banyak tuhan perkara tuhan
 Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Anak udang mati di tuba
 Dalam kitab ada terlarang
 Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga di atas kubur
 Pucuk sari pandan Jawa
 Apa guna sombong dan takabur
 Rusak hati badan binasa
Asam kandis asam gelugur
 Ketiga asam si riang-riang
 Menangis mayat di pintu kubur
 Teringat badan tidak sembahyang
3. Pantun Budi
Pantun budi adalah pantun yang berisi tentang ajaran budi pekerti dan perilaku luhur dalam kehidupan bermasyarakat. Pantun ini mengajarkan kepada masyarakat tentang etika-etika dan budaya luhur yang harus dilaksanakan.
Berikut ini merupakan contoh dari pantun budi :
Bunga cina di atas batu
 Daunnya lepas ke dalam ruang
 Adat budaya tidak berlaku
 Sebabnya emas budi terbuang
Di antara padi dengan selasih
 Yang mana satu tuan luruh kan
 Di antaracbudi dengan kasih
 Yang mana satu tuan turutkan
Apa guna berkain batik
 Kalau tidak dengan sujinya
 Apa guna beristeri cantik
 Kalau tidak dengan budinya
Sarat perahu muat pinang
 Singgah berlabuh di Kuala Daik
 Jahat berlaku lagi dikenang
 Inikan pula budi yang baik
Anak angsa mati lemas
 Mati lemas di air masin
 Hilang bahasa karena emas
 Hilang budi karena miskin
Biarlah orang bertanam buluh
 Mari kita bertanam padi
 Biarlah orang bertanam musuh
 Mari kita menanam budi
Ayam jantan si ayam jalak
 Jaguh siantan nama diberi
 Rezeki tidak saya tolak
 Musuh tidak saya cari
Jikalau kita bertanam padi
 Senanglah makan adik-beradik
 Jikalau kita bertanam budi
 Orang yang jahat menjadi baik
Kalau keladi sudah ditanam
 Jangan lagi meminta balas
 Kalau budi sudah ditanam
 Jangan lagi meminta balas
4. Pantun Jenaka
Pantun jenaka adalah pantun yang berisi lelucon sehingga dapat menghibur pendengar. Dan biasanya masyarakat menggunakan pantun jenaka sebagai media menyindir tetapi tidak menimbulkan rasa tersinggung karena hanya untuk kesenangan saja.
Berikut ini adalah contoh pantun jenaka :
Di mana kuang hendak bertelur
 Di atas lata di rongga batu
 Di mana tuan hendak tidur
 Di atas dada di rongga susu
Elok berjalan kota tua
 Kiri kanan berbatang sepat
 Elok berbini orang tua
 Perut kenyang ajaran dapat
Sakit kaki ditikam jeruju
 Jeruju ada di dalam paya
 Sakit hati memandang susu
 Susu ada dalam kebaya
Naik ke bukit membeli lada
 Lada sebiji dibelah tujuh
 Apanya sakit berbini janda
 Anak tiri boleh disuruh
Orang Sasak pergi ke Bali
 Membawa pelita semuanya
 Berbisik pekak dengan tuli
 Tertawa si buta melihatnya
Jalan-jalan ke rawa-rawa
 Jika capai duduk di pohon palem
 Geli hati menahan tawa
 Melihat katak memakai helm
Limau purut di tepi rawa,
 buah dilanting belum masak
 Sakit perut sebab tertawa,
 melihat kucing duduk berbedak
jangan suka makan mentimun
 karna banyak getahnya
 hai kawan jangan melamun
 melamun itu tak ada gunanya
Anjing bermain dengan tali
 Kera duduk membaca koran
 Bagaimana hati tak geli
 Kepala botak suka sisiran
Berenang jauh para ikan
 Mereka bebas hatinya senang
 Badan kurus kurang makan
 Kalau ditiup goyang-goyang
Nemu gelang di pekarangan
 Tapi gelang sudah karatan
 Siapa nyampah sembarangan
 Pasti pacarnya orang utan
Jalan-jalan ke pinggir empang
 Nemu katak di pinggir empang
 Hati siapa tak bimbang
 Kamu botak minta dikepang
Pak Tegus pergi ke Bali
 Melihat bule sedang menari
 Aduh pantas kau bau sekali
 Kau belum mandi enam hari
Burung Glatik
 Lagi hinggap di batu. . .
 Kamu memang cantik
 Tapi kok badannya bau
Good morning
 Selamat pagi
 Gigi kuning
 Ga pernah gosok gigi
Ada so’imah
 Megang kayu
 Terus masalah
 buat you?
Meler-meler ingus keteter
 Sampai sakit di kepala
 Hati-hati sering teler
 Bikin kamu meninggal dunia
Makan pagi sepiring berdua
 Rasanya enak tiada tara
 Awas cowok pandai menggoda
 Diam-diam watak buaya
Jika sudah namanya cinta
 Hati suka berbunga-bunga
 Kalau sudah terbawa suasana
 Senyum sendiri kayak orang gila
6. Pantun Nasehat
Pantun nasihat adalah pantun yang memiliki pesan dan petuah yang disampaikan kepada pendengar. Pesan tersebut mengenai berperilaku yang baik maupun nasihat mengenai kehidupan sosial dalam masyarakat.
Berikut ini adalah contoh pantun nasihat :
Kayu cendana di atas batu
 Sudah diikat dibawa pulang
 Adat dunia memang begitu
 Benda yang buruk memang terbuang
Kemuning di tengah balai
 Bertumbuh terus semakin tinggi
 Berunding dengan orang tak pandai
 Bagaikan alu pencungkil duri
Parang ditetak ke batang sena
 Belah buluh taruhlah temu
 Barang dikerja takkan sempurna
 Bila tak penuh menaruh ilmu
Padang temu padang baiduri
 Tempat raja membangun kota
 Bijak bertemu dengan jauhari
 Bagaikan cincin dengan permata
Ngun Syah Betara Sakti
 Panahnya bernama Nila Gandi
 Bilanya emas banyak di peti
 Sembarang kerja boleh menjadi
Jalan-jalan ke Kota Blitar
 jangan lupa beli sukun
 Jika kamu ingin pintar
 Belajarlah dengan tekun
Kancil menulis di daun lontar
 Ketika mentari telah bersinar
 Belajar tak sekedar pintar
 Namun menjadi pribadi benar
Menyusun kata bagai hiasan
 Ilmu itu mesti tinggi
 Jangan dunia sebagai batasan
Kolam penuh ikan sepat
 Untuk dimasak di daun talas
 Kalau ingin ilmu manfaat
 Cari guru yang tulus ikhlas
Sepah tebu rasanya hambar
 Bila dibakar pasti berkobar
 Jika engkau slalu bersabar
 Ilmumu pasti kan lebar
Kepada siapa datangnya wahyu
 Kepada Nabi wahyu turun
 Dari mana datangnya ilmu
 Dari belajar dengan tekun
Air jeruk dalam kulkas,
 makan roti dengan keju.
 Niatlah belajar dengan ikhlas,
 hanya Allah yang dituju.
Keliling kota naik becak,
 meski lama tiada jemu.
 Banyak-banyak engkau membaca,
 Karena membaca kuncinya ilmu.
Tinggi gunung tak tergapai,
 gunung biru jauh di seberang.
 Kalau murid menjadi pandai,
 hati gurupun ikut senang.
Tinggi bayam berjengkal-jengkal,
 bayang dijinjing karena ringan.
 Kepada Allah bertawakal,
 tempat diri mohon pertolongan.
Ibu memakai sebuah gelang,
 Perut lapar segera makan.
 Lima waktu janganlah hilang,
 dimanapun selalu tunaikan.
Pohon tinggi jatuh membayang,
 jalan setapak dari Ketapang.
 Siapa yang rajin sembahyang,
 sejuk di hati dadapun lapang.
Membentang luas langit biru,
 langit senja bagai perunggu.
 Solat subuh harus diburu,
 pahala besar selalu menunggu.
7. Pantun Teka-Teki
Pantun teka-teki adalah pantun yang pantun yang berisi tentang teka-teki atau tebak tebakan yang bisa ditebak oleh pendengar. Berikut ini adalah contoh pantun teka-teki.
Kalau tuan bawa keladi
 Bawakan juga si pucuk rebung
 Kalau tuan bijak bestari
 Binatang apa tanduk di hidung?
Beras ladang sulung tahun
 Malam malam memasak nasi
 Dalam batang ada daun
 Dalam daun ada isi
Terendak bentan lalu dibeli
 Untuk pakaian saya turun ke sawah
 Kalaulah tuan bijak bestari
 Apa binatang kepala di bawah ?
Kalau tuan muda teruna
 Pakai seluar dengan gayanya
 Kalau tuan bijak laksana
 Biji di luar apa buahnya
Tugal padi jangan bertangguh
 Kunyit kebun siapa galinya
 Kalau tuan cerdik sungguh
 Langit tergantung mana talinya?
Jikalau tuan tajuk cendana,
 Ambil gantang jemurkan pala,
 Jikalau tuan memang bijaksana,
 Binatang apa ekor di kepala?
Berlayar perahu dari Berandan,
 Menuju arah Selat Malaka,
 Lebar kepala dari badan,
 Apakah itu coba kau terka?
Burung nuri burung dara,
 Terbangnya di sekitar layangan,
 Cobalah cari wahai saudara,
 makin diisi makin ringan,
Kalau tuan bawa keladi,
 Bawa juga sipucuk rebung,
 Kalau tuan bijak bestari,
 Apa binatang tanduk di hidung?
Dina merenung suaranya sumbang,
 Duduk bersantai dan telah pasrah,
 Dia berdengung tapi bukan kumbang,
 Punya belalai namun bukan gajah?
8. Pantun Perpisahan
Pantun ini biasa digunakan untuk perpisahan atau bisa ketikaAnda tidak akan bertemu seseorang dalam jangka waktu tertentu. Contoh pantun perpisahan:
Pucuk pauh delima batu
 Anak sembilang di tapak tangan
 Biar jauh di negeri satu
 Hilang di mata di hati jangan
Bagaimana tidak dikenang
 Pucuknya pauh selasih Jambi
 Bagaimana tidak terkenang
 Dagang yang jauh kekasih hati
Duhai selasih janganlah tinggi
 Kalaupun tinggi berdaun jangan
 Duhai kekasih janganlah pergi
 Kalaupun pergi bertahun jangan
Batang selasih mainan budak
 Berdaun sehelai dimakan kuda
 Bercerai kasih bertalak tidak
 Seribu tahun kembali juga
Bunga Cina bunga karangan
 Tanamlah rapat tepi perigi
 Adik di mana abang gerangan
 Bilalah dapat bertemu lagi
9. Pantun Cinta
Pantun cinta atau pantun percintaan adalah pantun yang berisi tentang kisah asmara. Atau juga bisa ditujukan kepada orang spesial yang dicintai.
Biasanya digunakan oleh Anda yang sedang kasmaran dan bisa digunakan untuk merayu pasangan Anda. berikut ini adalah contoh pantun cinta.
Coba-coba menanam mumbang
 Moga-moga tumbuh kelapa
 Coba-coba bertanam sayang
 Moga-moga menjadi cinta
Jangan suka bermain tali
 Kalau tak ingin terikat olehnya
 Putus cinta jangan disesali
 Pasti kan datang cinta yang lainnya
Limau purut lebat di pangkal
 Sayang selasih condong uratnya
 Angin ribut dapat ditangkal
 Hati yang kasih apa obatnya
Ikan belanak hilir berenang
 Burung dara membuat sarang
 Makan tak enak tidur tak tenang
 Hanya teringat dinda seorang
Anak kera di atas bukit
 Dipanah oleh Indera Sakti
 Dipandang muka senyum sedikit
 Karena sama menaruh hati
Ikan sepat dimasak berlada
 Kutunggu digulai anak seberang
 Jika tak dapat pada masa muda
 Kutunggu sampai beranak seorang
Kalau tuan pergi ke Tanjung
 Kirim saya sehelai baju
 Kalau tuan menjadi burung
 Sahaya menjadi ranting kayu.
Kalau tuan pergi ke Tanjung
 Belikan sahaya pisau lipat
 Kalau tuan menjadi burung
 Sahaya menjadi benang pengikat
Kalau tuan mencari buah
 Sahaya pun mencari pandan
 Jikalau tuan menjadi nyawa
 Sahaya pun menjadi badan.
Bunga disiram takkan layu
 Slalu berbunga tiada jemu
 Jangan takut kehilanganku
 aku tak akan pergi darimu
Jalan-jalan ke Ciamis
 Ada gedung parkirnya gratis
 Aku cinta sama si kumis
 orangnya ganteng lagi romantis
Setiap pagi makan bubur
 Lengkap dengan segelas susu
 Setiap saat slalu tertidur
 kuingin kau ada di mimpik
Buah itu jangan dipetik
 Susah payah saat ditanam
 Engkaulah gadis tercantik
 Kuimpikan siang dan malam
Sore-sore makan sekoteng
 Belanjanya di pasar minggu
 Abang sayang yang ganteng
 Neng disini selalu menunggu
Kemanapun kaki melangkah
 Aku selalu mengurai doa
 Kemanapun cinta merambah
 Aku selalu mengurai setia
Sungguh bahaya ular berbisa
 Jika tergigit akan koma
 Sungguh bahagia terasa
 Bila kita selalu bersama
Ada orang Bengkulu dijitak
 Di jitak sama orang Batak
 Selama jantungku berdetak
 Cintaku tak akan luluh lantak
Burung terbang di atas turi
 hinggap sebentar di pohon kenari
 Kasih sayangku amatlah murni
 Bagai embun di pagi hari
Pinggir sungai banyak nipah
 sayang airnya terasa sepah
 Kasih sayang semakin berlimpah
 jadikan hidupku semakin indah
Dari jauh datangnya tamu,
 Hanya untuk mencari ikan.
 Izinkan aku mencintaimu,
 cinta selalu sepanjang zaman.
Gunung Jati anak Rara Santang
 dicintai juga disayang
 Walau banyak godaan datang
 teguh hatiku tak pernah goyang
Di Bandar banyak orang
 hilir mudik kanan dan kiri
 Tak pernah pudar kasih sayang
 Tambah erat hari ke hari
Papan rengat dari rawa
 semua orang ingin membawa
 Cintamu hangat di dalam jiwa
 saperti cahaya dari sang surya
Apa tanda orang istana,
 semua barang selalu baru.
 Apa tanda tumbuh cinta,
 terasa di dada rasa cemburu
Panjang ekor ikan pari
 Meski panjang tidak berduri
 Jalan-jalan di sore hari
 melepas penat damaikan diri
Harum wanginya bunga selasih
 Tersiram hujan daunnya basah
 Belahan jiwa curahan kasih
 Tempat hilangkan resah gelisah
Taruh kembali pisau belati
 karena tajam bagaikan duri
 Cinta kasih di dalam hati
 Biarlah tumbuh dan berseri
Arjuna satria pandai memanah,
 dari negeri antah berantah.
 Agar rumah tangga sakinah,
 taat pada apa yang diperintah.
Gelang emas di dalam peti
 hilang satu di taman melati
 Kasih sayang yang sejati
 membawamu bahagia hingga mati
Banyak orang menumpuk harta
 nasib buruk pula yang diterima
 Cinta sejati mengarahkan kita
 menuju surga bersama-sama
10. Pantun Pendididikan
Pantun pendidikan merupakan pantun yang ditujukan bagi pelajar di Indonesia supaya semangat belajarnya terpacu dan menghasilkan sumber daya manusia bangsa Indonesia yang berkualitas. Untuk dapat mencapai Indonesia yang lebih baik dan maju dengan generasi masa depan. Berikut ini adalah contoh pantun pendidikan.
Masak angsa di kuali
 Bukan lagi di perigi
 Sebaiknya kamu mengabdi
 Di pangkuan ibu pertiwi
Tanam padi di tengah sawah
 Sawah subur hasil melimpah
 Pagi hari ke sekolah
 Sore hari ke madrasah
Kalau kau pergi ke dusun
 Jangan lupa bawa beras
 Belajarlah dengan tekun
 Supaya kau naik kelas
Pergi ke hutan cari rusa
 Hendaklah kau bawa tali
 Wahai anak cucu bangsa
 Hendaklah kau bangun ngeri
Kain tenun dari sumbawa
 Kain batik dari pekalongan
 Kalau ingin jadi mahasiswa
 Sekolah Dasar jangan diabaikan
Di sana gunung di sini gunung
 Ditengah-tengahnya danau Toba
 Ke sana bingung ke situ bingung
 Lebih baik sekolah saja
Citah perang melawan citah
 Seekor pelatuk mati di tengah
 Jika kau tak mahu sekolah
 Ayah bunda pasti gelisah
Pohon jati kuat kayunya
 Pohon kapuk tinggi batangnya
 Murid rajin banyak ilmunya
 Murid malas banyak bohongnya
Hari minggu pergi berburu
 Berburu rusa bersama teman
 Anak baik hormati guru
 Itu namanya murid budiman
Hujan angin tak jadi pergi
 Hujan reda pergi ke pantai
 Di sekolah jangan berkelahi
 Jika berkelahi tak jadi pandai
11. Pantun Lucu
Pantun lucu merupakan pantun yang bertujuan untuk menghibur jadi, apabila ada bahasa yang tidak baku, mohon dimaklumi. Karena memang tujuan pantun lucu adalah untuk hiburan semata. Berikut ini adalah contoh pantun lucu.
Kue rangin rasanya manis
 Kue tar bukanlah lapis
 Malam dingin hujan gerimis
 Sebentar bentar kebelet pipis
Stasiun tugu stasiun kereta api
 Tempat jualan si tukang lapis
 Hari minggu cuma nonton tipi
 Mau jalan dompet dah menipis
Ini musim masih penghujan
 Kata simbok jangan nakal
 yang muslim silahkan Jumatan
 Bawa gembok amankan sendal
Hujan gerimis deraslah amat
 Ada kilat bertabrakan
 Hari kamis malam jumat
 Yang mau kumat dipersilahkan
Beli berlian dikota belawan
 Hujan gerimis dikota mekah
 Cantik nan itu perawan
 Wajahnya manis senyum merekah
Empat kali empat
 Sama dengan enam belas
 Cepat atau lambat
 Cintaku pasti kau balas
Badan siapa terkena kudis
 Obati saja dengan lada
 Siang malam merayu gadis
 Duduk bersanding bersama janda
Orang bijak santun bicaranya
 Orang baik santun prilakunya
 Orang pinter cepat berfikirnya
 Orang stress nyetatus melulu kerjanya
Buah belimbing kesukaan kalong
 Lu kayak kambing pas lagi monyong
Berakit-rakit ke hulu
 Berenang-renang ketepian
 Ayok berangkat ke penghulu
 Dari pada Cuma temenan
Beli kentang dibuat rujak
 Biar mantap dicampur sambal
 Tidur terlentang tidak nyenyak
 Tidur tengkurap ada yang mengganjal
Makan bubur di atas meja
 Minumnya jus di balik rak
 Hari libur terus bekerja
 Dapat bonus ambilnya di irak
Kalau ada sumur diladang
 Bolehlah kita menggosok gigi
 Kalau anda di warung padang
 Bolehkah kita ditraktir lagi
Itulah contoh-contoh pantun, meskipun pantun adalah sebuah karya sastra yang simpel namun juga tetap merupakan budaya Indonesia dan harus dilestarikan. Jadi anak muda juga harus tahu dan bisa berpantun. Kalau bukan kita yang melestarikan lalu siapa lagi.
Semoga bermanfaat.