Bukubiruku.com- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi pernyataan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang menyebut peserta aksi damai 112 melakukan doa bersama sebagai wujud kecintaan kepada NKRI dan Pancasila.
Aksi 112
Pernytaan itu disampaikan oleh SBY setelahmelaksanakan salat jumat di Masjid Jami Al Riyadh, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2017).
“Pernyataan (Habib Rizieq) itu penting untuk meluruskan isu yang berkembang. Bahwa peserta aksi 112 melakukan do’a bersama sebagai wujud kecintaan pada NKRI, Pancasila, dan kebhinekaan,” kata SBY.
“Karena dalam perkembangan terakhir banyak yang menyebut peserta aksi 112 sebagai anti-NKRI, anti-Pancasila, anti-kebhinekaan. Padahal sebaliknya,” SBY menambahkan.
SBY menyatakan bahwa jika semua pihak mencintai NKRI dan Pancasila maka tidak perlu ada kerenggangan antar komponen bangsa.
“Kita semua senang kalau semua masyarakat mencintai NKRI, Pancasila, dan kebhinekaan. Karena kita bangsa yang satu dan Insya Allah akan menghasilkan kemajuan,” ungkap SBY.
Peserta aksi 212 dari luar daerah telah berdatangan di Masjid Istiqlal, Jumat, (10/2/2017).
Menurut pantauan para peserta tampak membawa perbekalan makanan dan baju ganti. Para peserta aksi diantaranya berasal dari Ciamis, Surabaya, Medan, dan Jombang.
“Saya datang sejak kemarin, aksi ini demi membela martabat umat Islam,” ujar Bahador, peserta aksi dari Ciamis.
Bahador tiba di Jakarta sejak Kamis (9/2/2017) dengan menumpang bus. Setelah Salat Jumat, para peserta aksi tampak beristirahat di pelataran masjid Istiqlal.
Format aksi 112 yang sebelumnya adalah jalan sehat dari Sudirman hingga Thamrin menjadi ‘Dzikir & Tausyiah Nasional untuk Penerapan Surat Al-Maidah 51 : Wajib Pilih Pemimpin Muslim & Haram Pilih Pemimpin Kafir’ di Masjid Istiqlal.
Perubahan format ini juga dilakukan dikarenakan waktu aksi berbenturan dengan kampanye dua pasangan calon Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung pada waktu yang bersamaan.
Sumber referensi: tribunnews.com
Leave a Reply